Kimia Farma Ada 2 Aksi Korporasi Gede, Sahamnya Gimana?

Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan tercatat (emiten) farmasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Kimia Farma (KAEF) melaporkan ada beberapa aksi korporasi yang bakal mempengaruhi pergerakan efeknya dalam tiga bulan ke depan.

Read More

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (21/11/2022), aksi pertama adalah penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) alias rights issue.

Sementara aksi kedua adalah adanya penandatanganan conditional share subscription and purchase agreement antara KAEF dengan Silk Road Fund Co (SRF) Ltd., CIZJ Limited sebagai perusahaan yang dikendalikan SRF dan Indonesia Investment Authority (INA) untuk pengembangan perseroan.

Rights issue sendiri kabarnya maksimum akan dilaksanakan sebanyak 2.779.397.000 lembar saham. Saham baru seri B itu, dibanderol dengan nilai nominal Rp 100 per lembar. Penerbitan saham baru merupakan obligasi wajib konversi (OWK) yang telah mengantongi persetujuan pemegang saham.

Dana hasil rights issue seluruhnya akan digunakan untuk memenuhi pembayaran pinjaman, atau digunakan sebagai modal kerja, dan pengembangan usaha perseroan.

SRF dan INA akan menjadi investor strategis yang menadah rights issue perusahaan. Adapun total investasi yang digelontorkan sekitar Rp 1,86 triliun untuk 40% kepemilikan di KFA yang merupakan anak usaha KAEF, tergantung kepada closing account mechanics berdasarkan laporan keuangan pada saat Completion.

Investasi ini akan digunakan untuk mendanai ekspansi bisnis strategis KFA, kebutuhan modal kerja serta inisiatif untuk lebih meningkatkan efisiensi operasional. Perseroan akan mendapatkan dana untuk mendukung modal kerja dalam rangka ekspansi perusahaan dan peningkatan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat Indonesia.

“Dan juga bisa lebih mandiri karena sampai saat ini sebagian besar dari bahan-bahan baku khususnya untuk bidang ini masih impor dari negara lain. Kita berharap, melalui kolaborasi ini di mana INA atau SWF itu bisa masuk berinvestasi di KFA dan Kimia Farma dan bisa mendorong pengembangan di Kimia Farma dan Kimia Farma apotek,” jelas Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansury, Senin (14/11/2022).

Harga saham KAEF, hingga pukul 13:28 WIB berada di level Rp 1.410 per saham atau terkoreksi 5 poin (0,35%). Dalam sepekan terakhir, saham perseroan sudah tercatat melemah sebanyak 5,05%. 

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Kabar Baik! China Mau Investasi di INA Rp 45 T

(ayh/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts