Kinerja Mengkilap, Segini Target Harga Saham MTEL

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel diyakini akan menutup tahun ini dengan kinerja solid. 

Read More

Analis Macquarie Indra Cahya dalam risetnya 31 Oktober 2023 memprediksi MTEL akan menutup tahun ini dengan pendapatan Rp8,68 triliun,meningkat 12,35% secara year on year (yoy). Sementara itu laba bersih sepanjang 2023 diprediksi mencapai Rp2,5 triliun, atau naik 40% secara yoy.

Indra Cahya mempertahankan rekomendasi outperform dengan target harga Rp900 untuk MTEL. Indra mengatakan ada dua alasan di balik rekomendasi outperform kepada MTEL. Pertama MTEL akan mendapat manfaat dari ekspansi yang dilakukan operator telekomunikasi ke luar Jawa, sehingga mendorong pertumbuhan EBITDA double digit. Ekspansi ini terutama dilakukan oleh operator telekomunikasi di luar Telkomsel sebagai perusahaan terafiliasi.

“MTEL menjalankan neraca dengan leverage yang paling rendah di antara perusahaan-perusahaan menara yang masuk dalam peers, dan menjadikannya relatif defensif terhadap kenaikan suku bunga saat ini,” ujarnya.

Indra mengatakan Macquarie menyukai kinerja MTEL pada kuartal III-2023, terutama pada pergerakan positif dalam pendapatan untuk setiap tenant, yakni dari Rp10,4 juta pada kuartal sebelumnya menjadi Rp10,6 juta pada kuartal III, atau naik 1,3% secara kuartalan. Selain itu, Indra juga menyukai kolokasi MTEL terus tumbuh pesat, yakni 21% secata YoY sehingga tenancy ratio naik menjadi 1,5%.

Analis Henan Putihrai Sekuritas Steven Gunawan memprediksi belanja modal (opex) dari MTEL akan 11,2% secara QoQ menjadi Rp131 miliar berkat kolokasi. Hal ini akan mendorong pertumbuhan laba operasional sebesar 4,6% QoQ menjadi Rp919 miliar.

“Kami mempertahankan estimasi EBITDA dan laba bersih 2023 pada Rp6,7 triliun dan Rp1,9 triliun,” ujarnya.

Berdasarkan konsensus analis yang dikompilasi oleh Bloomberg, seluruh analis memberikan rekomendasi beli dengan target harga saham selama 12 bulan ke depan Rp888. Target tersebut setara dengan potensi kenaikan 34,5% dari harga terakhir di Rp660

Target harga tertinggi saham MTEL diberikan oleh Chris Hoare, analis dari New Street Research yakni Rp 1.135, sementara target harga terendah berasal dari analis Morgan Stanley Dawei Lee yang memberikan rekomendasi overweight dengan target harga Rp800. Konsensus ini mengecualikan ISS Eva Equity Research yang tidak memberikan target harga.

Mitratel membukukan laba bersih meningkat Rp1,43 triliun, pada sembilan bulan pertama 2023, meningkat 16,6% secara year on year (YoY). Peningkatan laba bersih didorong oleh kenaikan pendapatan sebesar 11,9% secara YoY menjadi Rp6,3 triliun. Margin EBITDA tumbuh menjadi 80,6% dibandingkan 78,5% pada September 2022.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Investor Agresif Akumulasi, Saham MTEL Menguat Tipis

(rob/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts