Kisah Buruh Pabrik Kini Jadi Ratu Properti Berharta Rp 17 Triliun


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Selama mau bekerja keras dan pintar membaca peluang, maka kesuksesan bisa diraih siapa saja. Hal tersebut seperti yang terjadi pada sosok bernama Zhang Xin, mantan buruh pabrik yang kini menjelma sebagai pengusaha kondang.

Berdasarkan laporan Forbes, yang dikutip dari detikFinance, Sabtu (3/2/2024), Zhang Xin merupakan bos sekaligus co-founder pengembang real estate Soho China Limited. Ia membangun gurita bisnisnya bersama sang suami, Pan Shiyi.

Meskipun telah resmi mengundurkan diri pada 2022 lalu, kekayaan Zhang Xin ditaksir mencapai US$ 1,1 miliar atau setara dengan Rp 17,38 triliun (kurs Rp 15.800/dolar AS) berkat kepemilikannya di perusahaan itu.

Pundi-pundi yang ia dapatkan tak terlepas dari sosoknya yang pekerja keras di masa muda. Pasalnya, wanita kelahiran 1965 ini berasal dari keluarga sederhana yang tumbuh selama Revolusi Kebudayaan China (gerakan sosiopolitik komunis yang terjadi di Tiongkok pada 1966-1976).

Berdasarkan laporan CNBC pada 2017, sewaktu muda, Zhang harus merasakan sistem komunis di negaranya, di mana semua pekerjaan diatur oleh pemerintah dengan besaran gaji yang sama tanpa memandang status pendidikan.

Pada periode tersebut, ia bersama sang ibu sempat dikirim pemerintah China ke pedesaan untuk bekerja, sedangkan sang ayah dan saudara laki-lakinya tetap di Beijing.

Tak begitu tahan dengan kondisi yang semuanya serba diatur pemerintah, Zhang bersama keluarga akhirnya memutuskan pindah dari Beijing ke Hong Kong pada tahun 1980. Adapun, untuk menyambung hidup ia bekerja di pabrik dengan melakoni berbagai macam pekerjaan sampingan. Meski melelahkan, Zhang merasa hidupnya jauh lebih bebas dibandingkan sewaktu ia tinggal di Beijing.

“Saya benar-benar merasa bebas di Hong Kong. Saya bisa membeli apa pun yang ingin saya beli, saya bisa makan apa pun yang ingin saya makan, dan saya bisa memakai apa pun yang ingin saya pakai,” katanya kepada CNBC.

Tak berpuas diri, Zhang kemudian memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya ke Inggris. Keputusan tersebut ia ambil sekalipun Zhang belum bisa berbahasa Inggris sama sekali.

“Saat itu saya juga tidak bisa berbicara Inggris. Jadi, terlepas dari semua impian saya untuk mendapatkan pendidikan dan menjauh dari pabrik, saya berakhir di ‘planet’ baru ini. Saya ingat betul malam pertama saya sampai di sana, saya duduk di atas koper saya dan menangis. Karena saya benar-benar merasa takut,” ujarnya.

Tidak hanya kesulitan untuk menyesuaikan diri di lingkungan baru. Namun ia juga harus mencari uang untuk dapat bertahan hidup. Zhan pun akhirnya bekerja di sebuah toko ikan dan keripik tradisional yang dikelola oleh pasangan Tionghoa.

Singkat cerita Zhang akhirnya berkuliah di Sussex University jurusan Ekonomi pada 1987. Kemudian, Zhang juga berhasil mengambil gelar magister (S2) jurusan pembangunan ekonomi di Cambridge University di tahun 1992.

Setelah itu, pada tahun 1995, ia bersama sang Suami mendirikan perusahaan real estate bernama Hongshi. Perusahaan tersebut berhasil mendapatkan berbagai macam proyek besar dan meraih kesuksesan dalam waktu singkat.

Kemudian baru pada tahun 2022, perusahaan ini berganti nama menjadi Soho dan terus mencatatkan prestasi di bidang pengembangan properti. Dari situ lah Zhang sukses merubah hidupnya dari yang dulunya hanya buruh pabrik kini menjadi pengusaha moncer.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


10 Orang Terkaya di Thailand, Ada Yang Berharta Rp500 T

(fab/fab)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts