Kondisi AS Tidak Seburuk Itu, Suku Bunga The Fed Bisa Bertahan


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menilai bahwa kondisi Amerika Serikat tidak seburuk yang diperkirakan.

Dia menjabarkan bahwa ekonomi Amerika Serikat lebih baik dari perkiraan awal. “Artinya environtment tidak seburuk itu, kadi globalnya tidak buruk-buruk amat,” katanya dalam CNBC Economic Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (29/2/2024).

Purbaya pun memperkirakan The Fed tidak akan buru-buru menurunkan suku bunga acuan. 

Sebelumnya, Purbaya menjelaskan AS “balik badan” sejak Maret 2023 usai krisis perbankan yang dipicu kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB). Meskipun suku bunga acuan bank sentral AS Federal Reserve tinggi, ia mengatakan pertumbuhan uangnya beredar m0 sudah tinggi atau mencapai 7%.

Kemudian dia memperkirakan ekonomi global di 2024 masih tetap tumbuh, walau tidak terlalu ekspansif. Kendati demikian, Purbaya menyebut kemungkinan resesi masih ada kalau perang global melibatkan partai besar.

Maka demikian, Purbaya meminta pemerintah fokus membangun strategi dalam upaya mendorong kinerja ekonomi dalam negeri.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) masih meyakini, bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga acuannya pada semester II-2024.

Proyeksi itu didasari dari masih sulit turunnya inflasi global, akibat gangguan dari masih panasnya konflik geopolitik yang mengganggu aktivitas perdagangan global.

“Fed Fund Rate kami perkirakan baru akan turun di Semester II 2024, baseline kami 75 basis points,” kata Deputi Gubernur BI Juda Agung.

Faktor geopolitik yang menyebabkan rantai pasokan global terganggu membuat biaya dan waktu indeks delivery global supply semakin melemah, menjadi 48,9 dari posisi akhir 2023 50,1.

Selain gangguan terhadap aktivitas rantai pasokan global yang menyebabkan harga-harga komoditas masih mahal, perekonomian Amerika Serikat yang masih sangat kuat menurut Juda juga membuat inflasi masih sulit turun.

Adapun berdasarkan proyeksi BI, asumsi lintasan Fed Fund Rate atau FFR akan bergerak dari kuartal I-2024 di level 5,5%, lalu baru turun ke 5% pada kuartal III-2024, dan turun terus secara konsisten sebesar 25 basis points (bps) hingga ke level 3,75% pada kuartal IV-2025.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


BI Tahan Suku Bunga Tinggi, Bank Permata Fokus Strategi Ini

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts