Konsumsi Bijih Nikel Meroket Tajam, Waspada Ancaman Ini!

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah memproyeksi konsumsi bijih nikel Indonesia bisa melonjak hampir tiga kali lipat menjadi 360-390 juta ton per tahun dari saat ini 150-160 juta ton per tahun.

Read More

Perkiraan lonjakan konsumsi bijih nikel ini seiring dengan sejumlah proyek fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) yang sedang dibangun dan masih dalam tahap perencanaan.

Anggota Kelompok Kerja Hilirisasi Minerba Kadin Indonesia, Djoko Widajatno Soewanto menyebutkan potensi kenaikan konsumsi bijih nikel maka akan mendorong pendapatan negara dan lapangan kerja. Namun di sisi lain bukaan tambang harus dikontrol guna mencapai keberhasilan penerapan praktik Environmental, Social and Governance (ESG) .

Selain itu pemerintah juga harus mewaspadai dampak kenaikan penambangan terhadap cadangan nikel di Indonesia. Seperti apa dampak masif konsumsi bijih nikel RI?

Selengkapnya saksikan dialog Bramudya Prabowo dengan Anggota Kelompok Kerja Hilirisasi Minerba Kadin Indonesia, Djoko Widajatno Soewanto dalam Closing Bell, CNBC Indonesia (Rabu, 26/07/2023)

Saksikan live streaming program-program CNBC Indonesia TV lainnya di sini


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts