Kurs Rata-rata Januari-Maret Rp15.600/US$, ICP US$80/Barel


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Asumsi makro ekonomi menjadi acuan pemerintah dalam menyusun dan melaksanakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dua di antaranya adalah Indonesian Crude Price (ICP) dan nilai tukar rupiah.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan, rata-rata ICP dalam kurun waktu Januari-Maret 2024 ada di level US$ 80 per barel dan kurs ada di level Rp15.600. Dalam APBN 2024. asumsi untuk ICP adalah US$ 82 per barel. Kurs diasumsikan sebesar Rp15.000.

“Tentu ini akan kita lihat efeknya,” ungkap Suahasil dalam konferensi pers, Kamis (18/4/2024)

Perubahan ICP dan kurs biasanya akan berdampak terhadap belanja subsidi energi. Apabila pemerintah tidak mampu menahan beban perubahan tersebut, maka harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif listrik bisa naik.

Suahasil tidak menyampaikan apakah langkah tersebut akan diambil. Kini pemerintah masih terus memantau perkembangan global dan dampaknya terhadap APBN dan perekonomian nasional.

“Pelaksanaan APBN kita lakukan dengan proper, kita harapkan tetap jadi shock absorber dan membantu daya beli, mendorong pertumbuhan ekonomi, kita bangun infrastruktur terus APBN digunakan efisien untuk dorong kesejahteraan masyarakat kita baik lewat belanja KL atau transfer ke daerah,” paparnya.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Awas Kaget! Nilai Tukar Rupiah Bakal Segini Tahun Depan

(rsa/mij)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts