Laba ITMG Anjlok 58%, Perusahaan Ingatkan Risiko Harga Batu Bara


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mengalami penurunan laba bersih sebesar 58,30% sepanjang tahun 2023.

Merujuk pada laporan keuangannya, laba emiten ini per Desember 2023 tercatat sebesar US$ 500,33 juta atau setara Rp7,81 triliun. Sementara di tahun 2022, perseroan membukukan laba sebesar US$ 1,2 miliar atau sebesar Rp18,75 triliun.

Dari sisi top line, Perseroan membukukan pendapatan sebesar US$ 2,37 miliar. Angka ini turun 35% ketimbang 2022 sejumlah US$ 3,63 miliar. Sedangkan beban pokok penjualan hanya turun 6,32% menjadi US$ 1,63 miliar, dari sebelumnya US$ 1,74 miliar di 2022.

Beban pokok hanya turun sedikit meski pendapatan turun tajam menjadi pemberat utama laba bersih ITMG tertekan dalam. Seperti diketahui harga batu bara terjun bebas dalam setahun terakhir, dengan permintaan kembali melambat setelah krisis energi Eropa mereda.

Melalui keterangan resminya, penurunan pendapatan disebabkan oleh turunnya harga jual rata-rata batu bara. Secara tahunan, volume penjualan naik sebesar 11% didukung oleh peningkatan produksi sebesar 1%, namun diimbangi oleh penurunan harga jual rata-rata (ASP) sebesar 41%, dari $192/ton di FY22 menjadi $113/ton di FY23.

Perusahaan juga mengingatkan risiko atas penurunan lebih lanjut harga batu bara yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.

“Fluktuasi harga batubara akan secara signifikan mempengaruhi pendapatan Grup secara keseluruhan. Untuk memitigasi risiko tersebut, Grup dapat melakukan kontrak derivatif swap batubara untuk melindungi nilai penjualan yang akan datang terhadap fluktuasi harga batubara dengan nilai derivatif maksimum sebesar 8.000.000 ton dengan jangka waktu maksimum tiga tahun,” ungkap manajemen dalam laporan keuangan terbaru.

Posisi nilai aset perseroan pada akhir tahun ini tercatat sebesar US$ 2,18 miliar. Aset tersebut turun dibandingkan posisi akhir Desember 2022 sebesar US$ 2,64 miliar.

Sementara posisi liabilitas ITMG sebesar US$ 399,07 juta. Liabilitas ini mengalami perubahan cukup besar sebesar 42,1% dari tahun lalu.

“Terdapat peningkatan posisi pinjaman bank dari US$26 juta pada akhir tahun 2022 menjadi US$48 juta pada akhir tahun 2023 yang berdampak pada meningkatnya rasio utang terhadap ekuitas dari 0,01 menjadi 0,03,” ungkap manajemen ITMG, dikutip Kamis, (22/2/2024).

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Ini Deretan Emiten Batu Bara Cuan Tebal Tahun 2023

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts