Laba MNC Bank Stagnan, Rasio Profitabilitas Turun

Jakarta, CNBC Indonesia – Bank milik Grup MNC PT Bank MNC International Tbk. (BABP) atau MNC Bank mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp57,96 miliar pada September 2023. Jumlah ini naik tipis 0,8% dari periode yang sama setahun sebelumnya sebesar Rp57,50 miliar.

Laba bank yang stagnan seiring dengan kinerja bisnis utama yang tidak optimal. Tercatat pendapatan bunga bersih MNC Bank turun 3,15% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 482,95 miliar pada kuartal III-2023.

Hal itu lantaran pendapatan bunga tidak mampu mengimbangi beban bunga. Bila dirinci pendapatan bunga naik 17,54% yoy menjadi Rp975,79 miliar, sedangkan beban bunga naik 48,7% yoy menjadi Rp492,83 miliar.

Komisi/provisi/fee dan administrasi atau fee based income MNC Bank pun tidak menolong karena turun menjadi Rp 44,33 miliar pada sembilan bulan pertama tahun ini dari sebelumnya Rp50,92 miliar. Pendapatan lainnya juga tercatat turun menjadi Rp24,89 miliar dari yang sebelumnya Rp 26,99 miliar.

Beban bunga bank yang membengkak seiring dengan naiknya deposito sebesar 7,25% yoy menjadi Rp 9,25 triliun. Sementara itu, dana murah atau current account savings account (CASA) turun 7,25% yoy menjadi Rp 3,22 triliun. 

Alhasil pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) seesar 3,09% yoy ditopang oleh dana mahal.

Pada fungsi intermediasi, kredit yang tersalurkan sebesar Rp10,04 triliun naik tipis 0,26% yoy dan mendorong aset bank naik menjadi Rp15,34 triliun dari yang sebelumnya Rp14,01 triliun.

Adapun, indikator likuiditas bank melonggar. Rasio pinjaman terhadap pendanaan atau loan to funding ratio (LFR) sebesar 79,66% dari sebelumnya 81,64%.

Seiring dengan laba yang stagnan, rasio profitabilitas perusahaan pun merosot . Tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) turun 5 basis poin (bps) menjadi 0,65% dan tingkat pengembalian modal (return on equity/ROE) anjlok 121 bps menjadi 2,53%.

[Gambas:Video CNBC]