Laba Terbang 215%, Bos TUGU Beberkan Bocoran Dividen


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten jasa asuransi PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) mencatatkan laba Rp 1,25 triliun atau melesat 215% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada 2023. Hal ini pun diproyeksi akan berdampak pda besaran dividennya di tahun ini.

Presiden Direktur Tugu Insurance Tatang Nurhidayat pun membeberkan kisi-kisi dividen TUGU yang akan dibayarkan tahun ini. Menurutnya, persentasenya tidak jauh dari dividen tahun 2023.

“Kalau untuk dividen belum dapat info dari pemegang saham. Tapi kemungkinan persentasenya tidak jauh dari tahun sebelumnya,” ujar Tatang kepada CNBC Indonesia, Jumat, (16/2/2024).

Penbahasan soal dividen memang biasanya diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Adapun terkait jadwal RUPST ini, diperkirakan akan dilaksanakan pada akhir April 2024.

“Kemungkinan RUPST akhir April,” ungkapnya.

Sebagai informasi, pada 2022 lalu, TUGU menetapkan sebesar 40% dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk perseroan atau sebesar Rp138.86 miliar sebagai dividen kepada pemegang saham sesuai dengan porsi kepemilikan saham pada perseroan dan dibayarkan secara tunai.

Maka, jika diasumsikan persentase dividennya sama seperti tahun lalu, TUGU di tahun ini berkesempatan untuk memberi dividen setidaknya Rp500 miliar.

Untuk diketahui, Laba TUGU yang melesat ditopang oleh pendapatan dari underwriting perseroan yang meningkat sebanyak 1,35% yoy yakni Rp 746 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp 736 miliar pada 31 Desember 2022.

Tak hanya itu saja, pendapatan dari hasil investasi juga meningkat 76,5% yoy menjadi Rp 392 miliar. Pada 31 Desember 2022, hasil investasi perseroan hanya mencapai Rp 222 miliar.

Sedangkan, pendapatan premi bruto TUGU per 31 Desember 2023 mencapai Rp 4,7 triliun, meningkat 24,7% yoy apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp 3,76 triliun.

Dari sisi liabilitas yang ditanggung naik 16,5% menjadi Rp 9,03 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp 7,7 triliun per 31 Desember 2022.

Sementara ekuitanya mencapai Rp 6,6 triliun per 31 Desember 2023. Angka tersebut meningkat 18,9% apabila dibandingkan dengan per 31 Desember 2022 yakni Rp 5,6 triliun.

Adapun jumlah aset yang dimiliki TUGU per 31 Desember 2023 mencapai Rp 15,7 triliun, naik 17,5% dari sebelumnya pada akhir Desember 2022 mencapai Rp 13,3 triliun.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Saham TUGU Ngacir 3% Lebih, Gegara Mau Bagi Dividen Jumbo?

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts