Langkah Berat, IHSG Mungkin Tutup di Zona Merah

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot pada penutupan perdagangan sesi I Jumat (21/7/2023).
IHSG ambles 0,30% ke 6.843,81. IHSG masih bertahan di level psikologis 6.800.

Sebanyak 256 saham melemah, 211 menguat, dan 250 sisanya stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp4,19 triliun dan volume perdagangan 10,57 miliar saham.

Read More

IHSG kembali terkoreksi setelah kemarin sempat menguat. IHSG juga cenderung rawan koreksi karena pada pekan lalu saja, IHSG berhasil menguat selama lima hari beruntun.

Selain itu, masih minimnya sentimen dari dalam negeri pada pekan ini dan sentimen dari eksternal yang cenderung negatif juga memperberat IHSG pada sesi I hari ini.

Dari luar negeri, ada beberapa kabar kurang menggembirakan datang, yakni dari Jepang dan Amerika Serikat (AS).

Dari Jepang, inflasi pada Juni 2023 kembali mengalami kenaikan dan sudah berada di atas target bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ).

Inflasi berdasarkan consumer price index (CPI) Jepang periode Juni lalu naik sedikit menjadi 3,3% (year-on-year/yoy), dari sebelumnya tumbuh 3,2% pada Mei lalu. Angka ini juga lebih rendah dari perkiraan pasar yang tumbuh sebesar 3,5%.

Secara bulanan (month-to-month/mtm), CPI Jepang pada bulan lalu juga naik sedikit menjadi 0,2% (mtm), dari sebelumnya pada Mei lalu yang stabil 0%.

Sedangkan CPI inti, yang tidak termasuk biaya makanan segar yang fluktuatif, tumbuh 3,3% pada bulan lalu, sesuai dengan prediksi pasar dan naik sedikit dari 3,2% pada Mei lalu.

Tetapi pembacaan inti lainnya, yang tidak termasuk harga makanan segar dan energi, tumbuh 4,2% di Juni 2023, tetap mendekati level tertinggi 40 tahun yang dicapai di bulan sebelumnya.

Angka tersebut merupakan indikator kondisi inflasi yang mendasari di Jepang dan diawasi ketat oleh BoJ dalam pertimbangan kebijakan moneter.

Sementara itu dari AS, jumlah pekerja AS yang mengajukan klaim pengangguran juga hanya turun 9.000 menjadi 228.000 pada pekan yang berakhir pada 15 Juli. Jumlah tersebut lebih baik dibandingkan ekspektasi pasar yakni 242.000.

Klaim pengangguran yang hanya turun sedikit tersebut menunjukkan jika pasar tenaga kerja AS masih panas. Data tenaga kerja juga menjadi pertimbangan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dalam menentukan kebijakan suku bunga, selain data inflasi.

Jika data tenaga kerja masih panas maka sulit bagi The Fed untuk melunak.

Alhasil, data tenaga kerja AS terbaru yang masih cukup kuat membuat bursa saham AS, Wall Street secara mayoritas ditutup terkoreksi kemarin.

Analisis Teknikal




Foto: Tim Riset
Pergerakan IHSG Hari Ini

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu 1 jam (hourly) menggunakan moving average (MA) dan Fibonacci retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.

Pada sesi I, IHSG membentuk 3 candle merah dan merosot ke bawah garis MA 20 (6.860).

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik 1 jam, posisi RSI turun ke 49,25.

Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MACD berada di bawah garis sinyal, dengan kecenderungan mulai melebar.

Pada sesi II nanti, IHSG berpeluang ditutup di zona merah dan menguji support terdekat di 6.830 dan 6.809 (Fibonacci 61,8%). Resistance terdekat berada di 6.860 (MA 20).

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


IHSG Bisa Ditutup Hijau, Ini Syaratnya

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts