Libur Tahun Baru Imlek 2023, Apa Kabar Harga Bitcoin Cs?

Jakarta, CNBC Indonesia – Kinerja pasar kripto cenderung masih positif pada Senin (23/1/2023), seiring dengan berkurangnya tekanan di pasar keuangan global.

Read More

Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 16:00 WIB, Bitcoin pada hari ini melemah 0,72% ke posisi harga US$ 22.727,91/koin atau setara dengan Rp 342.509.604/koin (asumsi kurs Rp 15.070/US$).

Namun, untuk Ethereum masih menguat 0,19% ke US$ 1.632,61/koin atau setara dengan Rp 24.603.433/koin pada hari ini.

Sedangkan dalam sepekan terakhir, Bitcoin dan Ethereum juga terpantau masih menghijau, di mana Bitcoin masih melesat 9,35% dan Ethereum masih menanjak 6,02%.

Berikut pergerakan 7 kripto utama non-stablecoin.









Cryptocurrency Dalam Dolar AS Dalam Rupiah Perubahan Harian (%) Perubahan 7 Hari (%) Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar)
Bitcoin (BTC) 22.727,91 342.509.604 -0,72% 9,35% 437,97
Ethereum (ETH) 1.632,61 24.603.433 0,19% 6,02% 199,79
BNB 303,77 4.577.814 0,55% 1,86% 47,97
XRP 0,4234 6.381 4,46% 10,12% 21,51
Cardano (ADA) 0,3762 5.669 -1,06% 8,05% 13,01
Dogecoin (DOGE) 0,08882 1.339 3,62% 5,73% 11,78
Solana (SOL) 24,36 367.105 -3,36% 5,45% 9,04

Sumber: CoinMarketCap

Sebelumnya, pasar kripto sempat terkoreksi sejenak setelah adanya kabar bahwa perusahaan pemberi pinjaman kripto, Genesis, telah mengajukan perlindungan kebangkrutan di pengadilan Amerika Serikat (AS). Namun, hal tersebut tidak membuat investor berlarut-larut dalam kekhawatiran dan pada akhirnya mereka cenderung mengabaikan kabar tersebut.

Hal ini tentunya berbeda dengan tahun lalu, di mana setelah kejadian kebangkrutan bursa kripto FTX, pasar kripto terus merana sepanjang hari. Pada awal tahun ini, tren kripto pun sudah mulai membaik.

Meski begitu, investor masih cenderung memasang mode wait and see. Meskipun data inflasi sudah mulai melandai, namun investor masih dibuat was-was terkait kebijakan suku bunga ke depannya dan berbagai data indikator ekonomi lainnya.

Secara teknis, tren penurunan pada pasar berisiko masih terjadi. Hanya saja, sudah membaik dibandingkan dengan akhir tahun lalu.

Belakangan, data inflasi AS yang mulai mendingin seakan memberikan angin segar bagi kripto. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan inflasi berdasarkan indeks harga konsumen (IHK) periode Desember 2022 naik 6,5% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Pasar pada awalnya bereaksi positif terhadap data AS, yang menunjukkan penjualan ritel dan produksi manufaktur turun lebih dari perkiraan pada Desember.

Kemudian berbalik rugi karena komentar hawkish dari pejabat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang memicu kekhawatiran bahwa bank sentral mungkin tidak menghentikan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.

Namun, Presiden The Fed St. Louis, James Bullard dan Presiden The Fed Cleveland, Loretta Mester mengatakan suku bunga perlu naik melampaui 5% untuk mengendalikan inflasi.

Di lain sisi, investor mengharapkan bahwa pada tahun ini menjadi tahun pembalikan pasar kripto, setelah pada tahun lalu merana karena serangkaian kejadian yang menimbulkan kejatuhan kripto.

Investor yang mengharapkan adanya fenomena Bitcoin Halving Day pada tahun ini juga dapat menjadi pendorong untuk kebangkitan Bitcoin dan kripto lainnya.

Mengutip dari Zipmex, Bitcoin Halving adalah peristiwa di mana imbalan penambang satu blok Bitcoin akan dibagi dua setiap 210 ribu blok yang terjadi empat tahun sekali, hingga mencapai batas maksimum 21 juta.

Artinya, para penambang (miners) Bitcoin akan mendapat imbalan ketika berhasil menambang atau menambah blok baru dalam jaringan blockchain.

Imbalan tersebut juga akan didapatkan ketika miners berhasil memverifikasi transaksi yang dilakukan oleh pengguna. Namun, imbalan ini bersifat tak permanen.

Setelah mencapai 210.000 blok ditambang, imbalan untuk setiap penambang kemudian dipotong. Momen ini muncul setiap empat tahun sekali dan dikenal sebagai Halving Day Bitcoin.

Hal ini menjadikan bahwa tahun ini menjadi tahun yang menarik bagi investor maupun penambang Bitcoin, karena adanya fenomena tersebut. Walaupun fenomena ini cenderung terjadi pada kuartal akhir 2023.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Bitcoin Melemah, Eh Ethereum Melesat.. Punya Kamu yang Mana?

(chd/chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts