Literasi Rendah, Indonesia Tertinggal 10 Tahun dari China


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Micro Business Managing Director PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Supari mengungkapkan bahwa kontribusi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terhadap PDB di Indonesia lebih besar dibandingkan China. Di mana kontribusi UMKMĀ Indonesia terhadap PDB mencapai 61%, sementara di China hanya sebesar 60%.

Namun sayangnya kondisi tersebut berbanding terbalik dengan kemajuan China. Ia menyebut Indonesia saat ini tertinggal 10 tahun dari China. Padahal, UMKM menjadi salah satu sektor penopang pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Usut punya usut, menurut Supari hal itu dikarenakan tingkat literasi di Indonesia masih sangat rendah dibandingkan dengan China.

“Masalahnya di mana kok China bisa lebih cepat dan meninggalkan kita 10 tahun? Kelihatan bahwa ada gap dari aspek literasi di kita 49%, di China sudah 80%, di sini kira-kira masalahnya,” ujar Supari dalam acara BRI Microfinance Outlook 2024 di Menara BRILiaN, Jakarta Selatan, Kamis (7/3/2024).

Sementara terkait inklusi lanjut Supari, tingkat inklusi RI saat ini sudah mencapai 87% atau mendekati China.

Persoalan lainnya yakni terkai volateral kredit scoring. Di mana ia mencatat akses pembiayaan UMKM di Indonesia jauh lebih kecil dibandingkan di negara China.

Untuk itu tambahnya, jika Indonesia ingin menjadi negara besar, minimal Indonesia harus bisa belajar dari China. Dengan begitu 9-10 tahun ke depan, Indonesia akan menjadi negara yang sangat besar seperti China.

“China itu memvisikan UMKM nya bahwa China leading high end manufaktur super core dengan goals me-madeinkan China di 2025,” jelasnya.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


BRI & Kemendag Latih UMKM Semarang Tembus Pasar Ekspor

(dpu/dpu)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts