Lo Kheng Hong Jual 2 Saham Kesayangan, Nilainya Bikin Kaget

Jakarta, CNBC Indonesia – Investor kenamaan Tanah Air Lo Kheng Hong (LKH) terekam melepas sebagian kepemilikan di sejumlah saham emiten. Aksi lego pria yang kerap disebut Warrant Buffett Indonesia tersebut seiring tren kenaikan harga saham miliknya.

Read More

Saham emiten pembiayaan PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN), misalnya, melonjak 37,55% dalam sebulan. Pada Jumat (14/7), saham Grup Panin tersebut naik 4,13% secara harian.

Saham lainnya, PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) terbang 30,36% dalam sebulan terakhir. Bahkan, pada 3-6 Juli saham emiten produsen ban tersebut melesat 4 hari beruntun dengan kenaikan 65,43%.

Selepas kenaikan tinggi itu, saham GJTL cenderung terkena aksi ambil untung (profit taking) pada pekan ini.

Pada Senin (10/7), saham ini ambles 5,10%, kemudian pada Rabu (12/7) anjlok 8,61%. Sedangkan pada Jumat (14/7), minus 2,67%.

Saham-saham koleksi Lo Kheng Hong lainnya juga terkena efek kenaikan. Saham batu bara PT ABM Investama Tbk (ABMM) melesat 11,40% dalam sebulan dan emiten perkebunan sawit PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) melejit 26,06%.


Jual Saham di Harga Tinggi

Di tengah reli sejumlah saham miliknya yang diketahui publik di atas, LKH diam-diam mencairkan cuan.

Pada 16 Juni 2023, menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), LKH menjual 573 ribu saham CFIN. Saat itu Pak Lo, sapaan akrabnya yang lain, masih menggenggam 203,37 juta saham atau setara dengan 5,10%.

Kemudian, pada 19 Juni 2023, Lo Kheng Hong kembali melepas saham CFIN. Kali ini, dirinya menjual 4,04 juta saham perusahaan sehingga kepemilikannya turun menjadi 5% atau 199,33 juta saham.

Selang sehari kemudian, pada 20 juni 2023, Lo Kheng Hong tidak ada lagi di daftar pemegang saham di atas 5%. Pak Lo, sapaan akrabnya, pun mengakui bahwa dirinya telah menjual sekitar 4 juta saham CFIN Pada pertengahan Juni lalu. Dia pun sudah mengungkapkan alasan di balik dirinya menjual saham CFIN.

“Kenapa saya jual saham Clipan Finance? Saya punya 200 juta saham lebih, jualnya cuman 4 juta saham saja, gak banyak,” buka investor berusia 64 tahun. Pak Lo menyatakan, dirinya membeli saham CFIN waktu harganya di kisaran Rp 200. Dan akhir-akhir ini harganya berada di sekitar level Rp 500.
“Saya beli saham itu kan Rp 200, naik ke Rp 500 lebih. Jual sedikitlah,” paparnya.

Mirip dengan CFIN, LKH juga menjual saham kesayangannya yang lain, GJTL. Menurut data KSEI, per Senin (10/7), kepemilikan saham Lo Kheng Hong di GJTL berkurang 4,87 juta saham.

Setelah penjualan tersebut, LKH menggenggam 175.127.400 saham atau setara dengan 5,03% dari total saham GJTL. Padahal, pada 7 Juli, Lo Kheng Hong masih memiliki 180.001.000 atau 5,17% saham.

Namun, per Selasa (11/7), nama LKH tidak ada lagi di daftar pemegang saham di atas 5% GJTL. Hingga saat ini, belum ada penjelasan lebih lanjut terkait aksi divestasi Lo Kheng Hong tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


4 Saham Ini Dipegang Lo Kheng Hong, Nilainya Rp 572,4 M

(trp/trp)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts