Masih Ada Harapan! Ini Ramalan Bos Bayan soal Harga Batu Bara

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bayan Resources Tbk (BYAN) membeberkan prediksi harga batu bara untuk pertengahan tahun 2023 ini. Seperti diketahui, memang harga batu bara terus mengalami penurunan sejak masa jayanya pada tahun 2022 lalu.

Read More

Direktur Bayan, Alxander Ery Wibowo mengatakan bahwa harga batu bara akan bertahan di atas US$ 100 per ton khususnya untuk batu bara Newcastle.

“Saya pikir kecil sekali kemungkinan batu bara Newcastle di bawah US$ 100 (per ton),” jelas Alexander dalam program Economic Update CNBC Indonesia, Selasa (11/7/2023).

Selain itu, dia menilai bila harga batu bara terus terjun menyentuh titik terendah di bawah US$ 100 per ton, maka akan ada ‘badai’ bagi perusahaan batu bara yang akan memberhentikan produksinya.

“Karena salah satu faktor utama adalah cost yang terjadi sewaktu di masa durian runtuh sampai sekarang sudah terlanjur tinggi. Sehingga kalau apabila menyentuh di bawah US$ 100 (per ton) pasti akan banyak perusahaan yang harus berhenti produksi,” ia membeberkan.

Selain itu, Alexander mengatakan bahwa prediksi akan bertahannya harga batu bara di atas US$ 100 per ton juga dipengaruhi oleh pertumbuhan pembangkit listrik di India dan Bangladesh.

Di samping itu, Indonesia yang kaya akan batu bara low gar atau kalori rendah maka akan menarik kedua negara tersebut untuk melakukan impor dari Indonesia.

“Saya pikir banyak juga pertumbuhan power plant seperti negara India dan Bangladesh dan kemudian makin berkurangnya batu bara kategori medium dan high rangking. Indonesia ini kan kayanya kategori low gar, sehingga pada akhirnya akan ketarik juga untuk dilakukan blending untuk ekspor tersebut,” tandas Alexander.

Seperti diketahui, harga batu bara turun tajam melanjutkan pelemahan dan mengakhiri perdagangan di zona merah selama lima hari beruntun.

Menurut data Refinitiv, harga batu bara kontrak Agustus di pasar ICE Newcastle ditutup di posisi US$137,05/ton pada Senin (11/7/2023). Harganya ambles 3,4%. Harga penutupan kemarin juga menjadi yang terendah sejak 21 Juni 2023.

Pelemahan ini memperpanjang derita pasir hitam yang ambruk sejak Selasa pekan lalu. Dalam lima hari perdagangan tersebut, harga batu bara sudah ambruk 11,2%.

Pelemahan dalam lima hari beruntun tersebut adalah yang terburuk sejak pertengahan Mei tahun ini di mana harga batu bara anjlok dalam enam hari beruntun.

Bila diukur sejak awal tahun, harga batu bara sudah terjun bebas hingga minus 64,8%.

Ambruknya harga batu bara disebabkan oleh suramnya ekonomi China serta masih lemahnya permintaan serta harga komoditas energi lainnya.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Penting! Ini Ramalan Terbaru Harga Batu Bara dari Bos Bayan

(fab/fab)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts