Mau Private Placement, GOTO Ambles Ke Bawah Rp 80-an

Jakarta, CNBC Indonesia – Saham emiten teknologi yakni PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terpantau sempat ambles hingga ke bawah level psikologis Rp 80-an pada perdagangan sesi I Rabu (11/10/2023).

Read More

Hingga pukul 12:00 WIB, saham GOTO ambles 2,44% ke posisi Rp 80/saham. Bahkan, saham GOTO sempat ambles 3,66% ke posisi Rp 79/saham. Gerak saham GOTO menjelang sesi I berakhir pun berada di kisaran Rp 79 – Rp 80 per saham.

Dari orderbook-nya, terpantau antrian beli mendominasi dari antrian jual. Dari order bid atau beli, total antriannya mencapai 26 juta lot. Adapun antrian beli terbanyak berada di harga Rp 78/saham yang mencapai 16 juta lot atau sekitar Rp 126 miliar.

Sedangkan dari order offer atau jual, total antriannya mencapai 22 juta lot, dengan antrian jual terbanyak berada di harga Rp 83/saham, yang mencapai 5,4 juta atau sekitar Rp 45 miliar.

Saham GOTO pada sesi I hari ini sudah ditransaksikan sebanyak 15.935 kali dengan volume sebesar 2,13 miliar lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 171,43 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 96,11 triliun.

Amblesnya saham GOTO terjadi di tengah rencana perseroan yang akan melakukan Penambahan Modal dengan Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau private placement, dengan menerbitkan 17,04 miliar saham baru.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin, penerbitan saham baru yang dilakukan GOTO membuat total saham ditempatkan dan disetor penuh setelah private placement mencapai 1,2 triliun lembar.

Dalam aksi korporasi tersebut, International Finance Corporation (IFC), bagian dari World Bank Group menjadi investor. Tidak hanya IFC, ada pula firma investasi asal AS yaitu Franke & Company yang akan menjadi investor GOTO.

Adapun nilai investasi dalam aksi korporasi kali ini mencapai US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,3 triliun. Mengacu pada dokumen siaran pers yang dipublikasikan perseroan, IFC akan menggelontorkan dana sebesar US$ 125 juta, sedangkan sisanya US$ 25 juta didapat dari Franke & Company.

Investasi dari lembaga pembangunan global terbesar dengan fokus pada sektor swasta di pasar negara berkembang ini dilakukan dengan tujuan mendorong inklusi keuangan dan keberlanjutan di Indonesia.

Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo, mengatakan kesepakatan yang diumumkan pada Selasa pekan lalu menegaskan komitmen bersama dalam memperluas manfaat ekonomi digital dan menjawab tantangan perubahan iklim.

Investasi strategis IFC di GoTo juga merefleksikan visi bersama dalam meningkatkan akses dan peluang di Indonesia. Hal ini juga menegaskan posisi terdepan GoTo dalam praktik lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) di kawasan ini, serta reputasi global IFC sebagai pendukung praktik terbaik LST.

“Kami bangga dapat bermitra dengan IFC, yang merupakan pemimpin di bidang pembangunan berkelanjutan, sejalan dengan tujuan bersama kedua belah pihak untuk mewujudkan dampak signifikan bagi masyarakat dan bumi,” jelas Patrick, dalam siaran pers, Selasa (3/10/2023).

Adapun dana dari private placement ini, seperti yang telah disetujui sebelumnya melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan tahun 2023, akan dimanfaatkan untuk modal kerja GOTO dan anak perusahaan, termasuk untuk mengembangkan inisiatif terkait kendaraan listrik dan inklusi keuangan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Saham GOTO Ambles Ke Bawah Rp 100, Ada Apa?


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts