Menanti Data Ekonomi AS, Wall Street Kompak Melemah

Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street kompak dibuka melemah pada perdagangan Senin (14/8/2023) setelah penguatan pada perdagangan sebelumnya.

Read More

Indeks Dow Jones dibuka melemah 0,04% di posisi 35.266,47, S&P 500 dibuka jatuh 0,10% di posisi 4.459,63, Nasdaq juga dibuka turun 0,33% di posisi 13.600,24.

Wall Street dibuka lebih rendah didorong anjloknya harga saham Tesla pada pembukaan perdagangan sebesar 2,88% di level US$235,66.

Selain itu, investor juga tengah menunggu laporan triwulanan dari raksasa ritel AS dan data ekonomi akhir pekan ini untuk mengukur kekuatan belanja konsumen serta arah suku bunga.

Setelah kenaikan yang kuat tahun ini, ekuitas AS telah kehilangan momentum pada bulan Agustus, dengan Nasdaq yang padat dengan saham teknologi membukukan penurunan dua minggu berturut-turut untuk pertama kalinya pada tahun 2023 di perdagangan hari Jumat.

Data harga produsen AS yang lebih panas dari perkiraan minggu lalu juga memicu kekhawatiran bahwa Federal Reserve dapat mempertahankan suku bunga lebih tinggi dan lebih lama, serta menaikkan imbal hasil Treasury AS dan membebani pasar teknologi yang sensitif terhadap suku bunga dan pertumbuhan sahamnya.

Sebagian besar pertumbuhan saham mega cap memangkas kenaikan pada awal perdagangan premarket hari Senin, dengan Nvidia (NVDA) di buka datar dan Apple (AAPL) naik 0,1%.

Tesla (TSLA) turun 2,88% setelah pembuat mobil listrik mengatakan telah memangkas harga di China untuk beberapa versi Model Y.

Pasar uang melihat peluang hampir 89% bahwa Fed akan mempertahankan suku bunganya untuk tidak berubah di bulan depan, dengan para pedagang bertaruh bank sentral akan mempertahankannya pada tingkat itu untuk sisa tahun ini, menurut alat Fedwatch CME Group.

Goldman Sachs mengharapkan The Fed untuk mulai memangkas suku bunga pada kuartal kedua tahun 2024, tetapi telah memperingatkan bahwa suku bunga dapat tetap stabil jika inflasi tidak cukup cepat mendingin.

Fokus pasar akan tertuju pada pendapatan kuartalan dari peritel besar AS termasuk Walmart (WMT) dan Target (TGT) pada minggu ini. Data ekonomi diharapkan mencakup penjualan ritel untuk bulan Juli serta produksi industri dan angka klaim pengangguran.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Wall Street Ditutup Memerah Lagi, Ada Kabar Buruk Apa?

(saw/saw)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts