Menguat 2 Hari, Rupiah Kembali ke Bawah Rp 15.600/US$

Jakarta, CNBC Indonesia – Rupiah menguat dua hari beruntun melawan dolar Amerika Serikat (AS) awal perdagangan Jumat (9/12/2022). Dolar AS yang kembali tertekan membuat rupiah bisa melenggang.

Read More

Rupiah langsung menguat 0,45% begitu perdagangan dibuka. Tetapi sayangnya penguatan tersebut kemudian terus terpangkas hingga mengakhiri perdagangan di Rp 15.582/US$, rupiah menguat 0,24% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Indeks dolar AS yang kembali turun pada perdagangan Kamis. Hasil survei yang dilakukan Reuters pada periode 2 – 8 Desember terhadap 84 ekonom, semuanya memperkirakan The Fed (bank sentral AS) akan menaikkan suku bunga 50 basis poin pada pekan depan.

Indeks dolar AS pun turun dua hari beruntun.

Ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed yang lebih moderat meningkat setelah sebagian data ekonomi AS memburuk.

Klaim pengangguran meningkat dan permintaan kredit rumah melandai. Awal bulan lalu, AS juga mengumumkan tingkat pengangguran mereka ada di angka 3,7% pada November, stagnan dibandingkan Oktober.

Chief Economist Goldman, Sachs Jan Hatzius, memperkirakan penjualan ritel melandai 0,2% pada November dibandingkan bulan sebelumnya. Data Adobe juga menunjukkan jika ada penurunan penjualan sebesar 4% (yoy) selama pesta diskon Black Friday November lalu.

Sementara itu dari dalam negeri, Dari dalam negeri,Bank Indonesia pada Oktober 2022, pertumbuhan penjualan eceran secara bulanan mengalami peningkatan. IPR Oktober 2022 tercatat tumbuh sebesar 2,3% (mtm), membaik dari bulan sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar 1,8% (mtm).

Secara tahunan juga tercatat tumbuh positif yang tercermin dari IPR Oktober 2022 sebesar 202,7, atau tumbuh positif sebesar 3,7% (yoy). Namun, pertumbuhan tersebut lebih rendah dari bulan sebelumnya 4,5% (yoy).

IPR makin melandai maka ini bisa menjadi alarm bagi pertumbuhan ekonomi domestik.

Indonesia menggantungkan 53% Produk Domestik Bruto (PDB) nya kepada konsumsi rumah tangga. Penjualan eceran yang melambat mencerminkan mulai lemahnya konsumsi masyarakat.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Dolar Makin Perkasa, Rupiah Terkapar ke Atas Rp 15.000/USD

(pap/pap)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts