Nasib Asuransi di Tahun Politik, Bakal Ramai atau Makin Sepi?

Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia tengah memasuki tahun politik, yang mana lanskap perpolitikan berpotensi bisa berpengaruh pada perkembangan industri asuransi.

Read More

Diketahui, beberapa nama telah didapuk sebagai bakal calon presiden (Bacapres) di Pilpres 202. Mereka adalah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Hasil Pilpres ini disebut dapat mempengaruhi kebijakan ekonomi dan perdagangan suatu negara.

Menurut Senior Research Associate IFG Progress Ibrahim Kholilul, memasuki tahun politik, masyarakat Indonesia akan waspada dan cenderung menahan pengeluarannya. Sehingga, hal ini bisa menjadi dua mata pisau bagi industri asuransi.

“Dimana ini bisa menjadi potensi untuk melirik asuransi untuk spending. Tapi juga bisa juga hati-hati untuk mengeluarkan biaya premi. Tapi kita optimis tahun depan prospektif,” tutur Ibrahim dalam Konferensi Pers IFG International Conference 2023, di Jakarta, Selasa, (19/9/2023).

Lebih rinci, Ibrahim mengatakan, fenomena tertahannya konsumsi masyarakat di tengah tahun politik terlihat dari rasio konsumsi ke Produk Domestik Bruto (PDB) yang lebih rendah daripada periode sebelumnya.

Di sisi lain, tabungan masyarakat juga tercatat meningkat, terutama untuk golongan menengah ke bawah (deposit dibawah Rp5 miliar). Dengan kata lain, masyarakat terlihat lebih berhati-hati dalam mengeluarkan uangnya, termasuk untuk membayar asuransi.

Diketahui, Data terbaru dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), jumlah dana simpanan masyarakat yang ada di perbankan mencapai Rp 8.106 triliun, hingga Juli 2023.

Dari jumlah tersebut, Rp 4.214 triliun masuk kategori simpanan dengan nominal di atas Rp 2 miliar. Kemudian Rp 3.209 triliun atau 39,59% di antaranya termasuk simpanan dengan nominal di bawah Rp 2 miliar.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Jreng, IFG Ungkap Dana Hasil Rampasan Jiwasraya Rp3,56 T

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts