‘Ngerem’ di Akhir Pekan, Emas Dunia Siap Ukir Rekor Baru Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia – Emas dunia menutup perdagangan pekan ini di US$1.998,9 per troy onz, ambles 1,7% dibandingkan posisi sebelumnya. Walaupun begitu analis memprediksi emas dunia masih berada di jalur bullish sepanjang tahun ini.

Read More

Kinerja emas dunia dalam sepekan masih bersinar. Mengutip data Refinitiv harga emas dunia tercatat menguat 1,35% dalam sepekan.


Emas dunia diprediksi masih akan terus berada dalam tren bullish bahkan akan mencapai rekor harga tertinggi baru.

CMC Markets baru-baru ini mengatakanharga emas naik antara US$2.500 hingga US$2.600 per troy ons. Ini karena “pivot Fed” akan memicu aksi jual dolar AS dan imbal hasil obligasi.

Sementara Randy Smallwood, CEO Wheaton Precious Metals (WMP), senada dengan CMC Markets yakni memperkirakan harga emas akan mencapai US$2.500 per ons.

Manajer aset lainnya bahkan lebih bullishpada emas pada tahun 2023. Pada bulan Desember, direktur pelaksana Swiss Asia Capital dan kepala investasi Juerg Kiener mengatakan resesi global yang ringan pada tahun 2023 dapat mengirim harga emas setinggi US$4.000 per ons pada akhir tahun.

Analis Bank of America Lawson Winder mengatakan dolar AS yang lebih lemah akan mendorong harga emas lebih tinggi pada akhir tahun 2023.

“BofA bullish pada emas di 2023E, memperkirakan harga rata-rata tahunan US$2.009/troy ons.Kami pikir mungkin ada periode konsolidasi dalam beberapa bulan mendatang sebelum logam kuning melanjutkan pendakiannya ke level tertinggi baru sepanjang masa,” kata Winder.

Tim komoditas Bank of America memperkirakan harga emas per ons akan mencapai US$2.200per troy ons pada kuartal keempat 2023.

CNBC INDONESIIA RESEARCH

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Sinyal Krisis Semakin Kuat, Emas Menuju Rp 2 Juta per Gram!

(luc/luc)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts