Ngeri! Potensi Loss Bijih Timah TINS Bisa Sampai 20 Ribu Ton

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Timah Tbk (TINS) mengungkapkan kerugian perusahaan akibat maraknya penambangan ilegal cukup besar. Bahkan setiap tahunnya, perusahaan harus kehilangan bijih timah hingga 20 ribu ton.

Read More

Sekretaris Perusahaan PT Timah, Abdullah Umar Baswedan mengaku setiap tahunnya PT Timah harus merelakan kehilangan produksi timahnya hingga 20 ribu ton. Hal tersebut menyusul maraknya praktik penambangan ilegal yang cukup sulit untuk diberantas.

“Potensinya loss nya itu 20 ribuan ton per tahun. Sementara rata-rata produksi timah seluruh Indonesia 70 ribu ton,” kata dia saat ditemui di Jakarta, Rabu (10/5/2023).

Sementara itu, menurut Abdullah PT Timah sendiri normalnya dapat memproduksi bijih timah rata-rata mencapai 35-40 ribu ton per tahun. Namun dengan maraknya tambang ilegal yang beroperasi di IUP PT Timah, perusahaan harus merelakan setengah produksinya hilang begitu saja.

“Sekarang produksi kita setengahnya plus minus 20 ribuan ton. Kenapa itu besar, itu penambangan baik darat maupun laut pinggiran itu banyak sekali ada ribuan. Mereka menggunakan peralatan sederhana. Itu alluvial jadi proses pengambilannya gampang. Proses pengolahannya pun mudah,” katanya.

Untuk diketahui, pada tahun ini PT Timah Tbk (TINS) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 950 miliar. Alokasi capex juga berkaitan erat dengan upaya perusahaan untuk meningkatkan produksi bijih timah.

Adapun produksi bijih timah perusahaan pada tahun ini ditargetkan mengalami kenaikan sebesar 30% dibandingkan tahun lalu.

Meski demikian, produksi bijih timah pada kuartal 1 ini masih mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun Abdullah optimistis target produksi pada tahun ini sebesar 26.000 ton akan tercapai.

“Yang jelas gini kenapa kuartal 1 turun karena kondisi cuaca, kan dari laut produksi kita lebih besar. Cuaca kuartal satu yang membuat produksi kita jadi turun nah ini sekarang kita ada upaya beberapa perbaikan peralatan terus penambahan peralatan termasuk ada penambahan rencana membuka tambang baru,” kata dia.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Bukan Rusia-Ukriana, Tapi Indonesia yang Buat Timah Jaya!

(pgr/pgr)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts