Ngeri! Sri Mulyani Buka-Bukaan Dampak Suku Bunga Higher for Longer


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati buka-bukaan perihal risiko tingkat suku bunga higher for longer alias suku bunga global yang bertahan pada level tinggi dalam jangka waktu yang lama.

Sri Mulyani mengungkapkan kondisi negara maju yang makin tertekan pada 2024, salah satunya Jepang yang baru saja umumkan status resesi.

“Tahun ini kan beberapa lembaga memang menyampaikan, bahwa kinerja dari perekonomian negara-negara maju akan cukup tertekan karena kenaikan suku bunga di berbagai negara itu cukup tinggi dalam waktu yang sangat singkat,” ungkapnya usai acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2024, di Hotel St Regis, Jakarta, dikutip Minggu (25/2/2024).

Ekonomi Jepang terkontraksi 0,4% pada kuartal IV-2023, menurut data PDB riil Kantor Kabinet yang dirilis pada hari Kamis pekan lalu, meskipun tumbuh sebesar 1,9% sepanjang tahun 2023. Inggris, Jerman dan Amerika Serikat (AS) juga masih dalam kondisi yang buruk.

Sementara itu suku bunga acuan masih cukup tinggi dan diperkirakan bertahan dalam waktu yang lama. Hal ini akan menekan perekonomian negara tersebut.

“Jadi pasti mempengaruhi kinerja ekonomi mereka itu yang sebabkan kenapa proyeksi dan outlook ekonomi bagi banyak negara terutama G7 ya dalam hal itu, itu akan cenderung melemah dan itu menjadi tantangan untuk lingkungan global kita semuanya,” papar Sri Mulyani.

Di sisi lain ada faktor perang di berbagai wilayah yang belum selesai, sehingga mempengaruhi perekonomian global.

“Negara-negara maju seperti yang tadi disebutkan yang mengalami resesi ya memang mereka sudah cukup lemah, entah karena perang di Ukraina yang mempengaruhi terutama Eropa, tapi juga Jepang dan Eropa secara general juga akan terpengaruh oleh kebijakan ekonomi terutama suku bunga,” ujarnya.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Kapan BI Rate Bisa Turun? Ini Jawaban Bos BI!

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts