Nih! Jurus Erick Thohir Biar Orang RI Tak Lagi Berobat ke LN


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Badan Usaha Milik Negeri (BUMN) Erick Thohir blak-blakan soal rencana Hong Kong yang akan berinvestasi di sektor kesehatan Indonesia. Adapun nanti investasinya untuk membangun Rumah Sakit (RS) BUMN yang mampu bersaing dengan sektor swasta (private sector).

“Kenapa kita tadi benchmarking dengan sebuah institusi besar, Swire dari Hong Kong untuk menjadi strategic partner. Untuk meningkatkan kualitas rumah sakit BUMN agar bisa bersaing dengan private sector,” kata Erick saat ditemui usai membuka acara National Sugar Summit (NSS) 2023 di Jakarta, Rabu (13/12/2023).

Erick menegaskan, rencana upaya ini bukan untuk membunuh private sector, melainkan untuk meningkatkan standarisasi dari RS BUMN.

“Bukan berarti mau membunuh private sector ya, enggak! Jangan sampai rumah sakit BUMN yang punya PTPN, punya Pelni, Pertamina tidak punya standar yang sama,” ujarnya.

Rencana investasi ini, kata Erick, dalam upaya meningkatkan standar industri kesehatan di tanah air. Selain itu, juga untuk mengurangi jumlah pasien masyarakat Indonesia yang pergi berobat ke luar negeri.

“Tidak mungkin kita membiarkan, dana Indonesia yang keluar negeri itu sampai triliunan. Dan yang berobat juga banyak yang keluar negeri. Ini fakta loh. Kita tidak membedakan kelas menengah, kelas atas, yang belum mampu, enggak, enggak,” ucap Erick.

Erick mengatakan kesehatan menjadi prioritas. Untuk itu, yang namanya intervensi kesehatan di masyarakat seperti dengan adanya puskesmas itu harus didorong. Sementara itu, kesehatan untuk kelas menengah juga harus diperbaiki.

“Dengan adanya rumah sakit swasta, rumah sakit BUMN, ataupun apapun jenis rumah sakitnya. Nah, sekarang trend kesehatan juga mulai menjadi spesialis. Ada rumah sakit ibu dan anak, ada rumah sakit tulang, ada rumah sakit otak dan jantung, gitu kan,” ucapnya.

Lebih lanjut, dengan penduduk Indonesia yang terus bertumbuh, maka diperlukan penambahan jumlah dokter atau tenaga medis, yang mana saat ini menurutnya masih kurang.

“Kalau jumlah dokternya kurang, kesehatan jadi mahal. Nah itulah makanya harus diintervensi, salah satunya kita membuka hadirnya dokter diaspora. Dokter Indonesia yang di luar negeri itu banyak. Dokter jantung nomor satu di Singapura itu orang Indonesia. Anak-anak orang Indonesia yang sudah lulus kedokteran di Jerman, di mana-mana, masa gak bisa pulang?” tuturnya.

“Kalau dia mau mengabdi di Indonesia, kenapa tidak? Kita jangan diikat gitu. Akhirnya apa? Masyarakat tidak dapat akses kesehatan. Di kota dokternya banyak, di kota kecil, di desa, nggak ada dokter. Berdosa kita. Betul? Nah, itulah kenapa tadi ya policy, dokter diaspora diajak pulang,” imbuhnya.

Di lain sisi, menurut Erick, manajemen rumah sakit juga perlu diperbaiki bersama-sama. Ada sistem yang harus diperbaiki, bukan menjadi saling menyalahkan.

“Seperti yang saya dorong di Rumah Sakit BUMN, sejak awal saya bilang Rumah Sakit BUMN sekarang metode sistemnya harus berubah. Ada pasien masuk, dokter ahli duduk bersama, menentukan langkah-langkahnya apa, obatnya apa. Jangan masing-masing ngasih obat. Dan nanti didampingi oleh dokter muda. Itu yang kita mau dorong di BUMN,” ujarnya.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Malam Ini Erick Thohir Akan Tentukan Posisi Rosan di BUMN

(mij/mij)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts