NKRI 78 Tahun, Ini 5 Komoditas yang Buat RI Merajai Dunia

Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia memiliki harta karun yang melimpah baik di atas bumi maupun di dalamnya serta di laut dan udara. 

Read More

Harta karun ini yang membuat Indonesia bisa merajai dunia. Lihat saja Eropa yang rungkad ketika presiden Joko Widodo menutup ekspor nikel mentah.

Karena harta yang melimpah dan potensi Indonesia menjadi raja dunia, maka komoditas-komoditas jadi rebutan negara asing.  Berikut ini daftar lima komoditas yang bisa membuat Indonesia merajai dunia:

Batu Bara

Batu bara adalah komoditas utama ekspor Indonesia. Berdasarkan data BP Statistical Review 2022, Indonesia memiliki pangsa pasar ekspor dunia mencapai 25,6% pada 2021 dengan total ekspor sebesar 8,58 exajoules.

Indonesia banyak menjual batu bara ke pasar Asia, di mana China dan India menjadi negara tujuan utama ekspor. Selain itu ada Jepang, Korea Selatan, dan Filipina.

Indonesia mengirim 36,09 miliar ton batu bara ke China dari Januari hingga Mei 2ki j023 dengan nilai mencapai US$3,43 miliar. 

Sementara ke India, batu bara yang dikirim sebanyak 42,86 miliar ton dengan nilai US$3,3 miliar.

Batu bara Indonesia digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik di negara tujuan. Sehingga kondisi ekonomi bisa mempengaruhi permintaan batu bara Indonesia.

Nikel

Indonesia menjadi negara dengan urutan pertama untuk produksi nikel dunia. Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2020 dalam booklet bertajuk “Peluang Investasi Nikel Indonesia”, Indonesia disebut memiliki cadangan nikel sebesar 72 juta ton Ni (nikel). Jumlah ini merupakan 52% dari total cadangan nikel dunia yang mencapai 139.419.000 ton Ni.

Data tersebut merupakan hasil olahan data dari USGS Januari 2020 dan Badan Geologi 2019. “Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, artinya Indonesia berperan penting dalam penyediaan bahan baku nikel dunia,” tulis keterangan data tersebut.

Sementara untuk bijih nikel, berdasarkan data Kementerian ESDM tahun 2020, total sumber daya bijih nikel mencapai 8,26 miliar ton dengan kadar 1%-2,5%, di mana kadar kurang dari 1,7% sebesar 4,33 miliar ton, dan kadar lebih dari 1,7% sebesar 3,93 miliar ton.

Adapun cadangan bijih nikel mencapai 3,65 miliar ton untuk kadar 1%-2,5%, dimana cadangan bijih nikel dengan kadar kurang dari 1,7% sebanyak 1,89 miliar ton dan bijih nikel dengan kadar di atas 1,7% sebesar 1,76 miliar ton.

Minyak Kelapa Sawit (CPO)

Indonesia merupakan produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia hal ini . Hal ini sejalan dengan data Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) yang mencatatkan Indonesia menempati urutan permana dengan jumlah produksi mencapai 45,5 juta metrik ton pada 2022.

Posisinya berada di atas Malaysia dan Thailand yang memproduksi masing-masing sebesar 18,8 juta metrik ton dan 3,26 juta metrik ton pada 2022.

Berdasarkan data Gabungan Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatatkan total produksi minyak sawit mentah atau disebut Crude Palm Oil di Tanah Air tahun 2022 sebesar 46,73 angka ini turun 0,34% secara (year on year-yoy).

Timah

Indonesia adalah ‘pemain’ utama pasar timah di dunia. Pasalnya bumi pertiwi dianugerahi kandungan timah yang melimpah dan yang terbesar di dunia.

Menurut data Fitch Solution, Indonesia adalah produsen tambang timah terbesar kedua di dunia. Pada 2021, jumlah produksi tambang timah Indonesia sebesar 83.000 ton. Jumlah ini setara dengan 26% total produksi tambang dunia.

Sementara cadangan timah Indonesia menurut data USGS diperkirakan mencapai 800.000 ton pada 2021. Jumlah ini membuat bumi pertiwi menempati urutan kedua pemilik cadangan timah terbesar di dunia.

Validasi Indonesia sebagai pemeran utama timah dunia semakin lengkap setelah Sang garuda juga merupakan eksportir timah terbesar di dunia, selain sebagai produsen tambang dan pemilik cadangan.

Indonesia berkontribusi terhadap 34,1% nilai ekspor timah dunia pada 2020, mengutip data OEC World, nilainya mencapai US$ 1,29 miliar.

Tembaga

Meskipun bukan negara penghasil tembaga terbesar dunia, namun Indonesia akan segera memiliki pabrik tembaga terbesar di dunia.

Indonesia sebentar lagi akan memiliki pabrik tembaga atau fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga yang terbesar di dunia. Saat ini progres pembangunannya sudah mencapai 70,6%.

Smelter yang di gadang-gadang sebagai smelter single line atau satu jalur terbesar di dunia ini diklaim mampu menyerap konsentrat tembaga sebanyak 1,7 juta ton per tahun. Nantinya, produk katoda tembaga yang dihasilkan bisa mencapai 600 ribu ton per tahun.


Artikel Selanjutnya


Jokowi Giat Hilirisasi, Tapi Ada ‘Pesan Ngeri’ Bos Freeport


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts