OJK Buka Suara Soal Suspensi Saham CUAN Prajogo Pangestu


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) buka suara terkait suspensi saham emiten tambang PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN). Seperti diberitakan sebelumnya, saham CUAN telah disuspensi untuk kelima kalinya dalam lima bulan terakhir dan nyaris selalu masuk dalam radar pengawasan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan dari BEI. Sebab, pemeriksaan itu sampai saat ini masih berlangsung.

Inarno menyebut pemeriksaan ini dilakukan karena ada dua kali suspensi terhadap saham perusahaan milik konglomerat Prajogo Pangestu itu sampai dengan pengumuman lebih lanjut yang berdekatan.

“Sesuai prosedur di bursa harus diperiksa dulu. Apabila ditemukan indikasi ketidakwajaran akan dilaporkan ke OJK. Sampai saat ini, pemeriksaan sedang berlangsung. Jadi, belum ada pelaporan kepada OJK,” ujar Inarno dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/1/2024).

Untuk melindungi investor, ia mengatakan OJK senantiasa melakukan pengawasan atas kegiatan perdagangan efek dan berkoordinasi secara terus-menerus dengan SRO (Bursa Efek, KSEI, dan KPEI) guna mencegah timbulnya praktek-praktek kecurangan.

Dalam hal ini, OJK dan SRO mewajibkan emiten untuk mengumumkan keterbukaan informasi baik secara berkala dan insidentil agar para investor termasuk investor ritel memperoleh informasi yang seimbang (simetris). BEI juga telah menyematkan notasi khusus untuk memberikan informasi bagi investor atas emiten-emiten tertentu yang memenuhi kriteria.

“Dalam rangka penegakan hukum, jika terjadi indikasi pelanggaran dalam perdagangan Efek, antara lain terkait dengan manipulasi pasar, perdangan orang dalam dan lain-lain, OJK sesuai kewenangannya melakukan pemeriksaan dan atau penyidikan dan pemberian sanksi dalam berbagai bentuk, (berupa denda, pembekuan kegiatan, pencabutan ijin sampai dengan larangan untuk berkegiatan di sektor pasar modal sampai waktu tertentu) kepada Pihak-pihak yang melakukan pelanggaran,” jelas Inarno.

Mengutip data RTI, saham CUAN selama sebulan terakhir terbang sebesar 25,47%. Adapun sejak IPO saham CUAN telah terbang 6.000% dari harga penawaran Rp 220/saham dan kini diperdagangkan di harga Rp 13.425/saham dengan kapitalisasi pasar CUAN saat ini mencapai Rp 150,92 triliun.

Hal ini menjadikan CUAN sebagai emiten batu bara paling berharga kedua di bursa, hanya di belakang Bayan Resources (BYAN) milik Low Tuck Kwong.

Saham CUAN juga merupakan penopang utama laju IHSG tahun ini, karena kenaikan harga saham yang gila-gilaan.

Sebelumnya secara rinci saham CUAN telah disuspensi masing-masing dalam pengumuman BEI tanggal 14 Agustus, 16 Agustus, 6 November, 9 November dan teranyar kali ini 19 Desember 2023.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Gembok Dibuka, Saham CUAN Naik atau Nyungsep?

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts