OJK Targetkan Merger Bank MNC & NOBU Rampung Kuartal III-2024


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan merger PT Bank MNC International Tbk (BABP) dan PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) akan rampung pada triwulan tiga 2024.

“Kira-kira di awal mudah-mudahan secepatnya. Paling tidak triwulan pertama harapannya selesai,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae kepada wartawan di Jakarta, Jumat, (29/12/2023).

Dian menjelaskan, hingga saat ini, kendala yang dihadapi keduanya adalah kendala teknis. Diantaranya, permasalahan komposisi saham, fokus bisnis dan lainnya.

Meski masih tersendat, Dian meyakinkan bahwa hambatan ini tidak akan mengganggu operasionalnya.

“Gak ganggu sebenrnya. Mereka bank masing-masing jalan sebagaimana biasa aja sebetulnya,” tuturnya.

Sebelumnya, Informasi terakhir, pada September lalu, Dian menyebut bank milik Hary Tanoesoedibjo dan bank milik James Riady itu sudah rampung melakukan evaluasi.

“Ini saat-saat critical, mereka sudah selesai evaluation tapi sedang berbicara kepemilikan saham, mungkin ada komplikasi teknis,” kata Dian dalam konferensi pers secara virtual Rapat Dewan Komisioner Juli 2023, Selasa (5/9/2023) lalu.

Seperti diketahui, OJK pada awal tahun ini menyatakan kedua bank milik dua konglomerat kakap harus melebur karena tidak mampu memenuhi ketentuan modal inti Rp3 triliun, seperti yang disyaratkan otoritas kepada bank umum.

Menurut Dian, proses merger ini merupakan keputusan sukarela dari para pemegang saham kedua bank milik konglomerat itu.

Sempat muncul rumor yang mengatakan bahwa merger keduanya berpotensi batal karena salah satunya yakni dari BABP sudah memenuhi ketentuan modal inti minimum. Selain itu, kedua pemilik disebut menemui jalan buntu saat berdiskusi siapa pengendali bank pasca-merger.

Kemudian, MNC Bank dalam keterbukaan informasi menyatakan tidak akan melakukan aksi korporasi dalam tiga bulan ke depan.

Namun, OJK ‘ngotot’ bahwa proses merger keduanya tetap dilanjutkan dan mengatakan bahwa tidak ada pernyataan dari Otoritas bahwa merger kedua bank batal.

“Kalau ada delay process secara teknis saya kira bisa saja terjadi,” kata Dian kepada CNBC Indonesia, Selasa (11/7/2023) lalu.

CNBC Indonesia pun sudah berulang kali menghubungi kedua bank tersebut mengenai hal ini. Namun, keduanya sama-sama tidak pernah buka suara.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Saham BABP-NOBU Kompak Lompat di Tengah Tarik-Ulur Merger

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts