Optimalkan Pengelolaan Keuangan, IFG Gandeng Bank Mega & BSI

Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia Financial Group (IFG), BUMN Holding Asuransi, Penjaminan, dan Investasi terus melakukan berbagai inisiatif untuk penguatan dan optimalisasi keuangan. Salah satu upaya yang dilakukan melalui kolaborasi dengan PT Bank Mega Tbk (Bank Mega) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terkait penyediaan dan pemanfaatan fasilitas perbankan.

Read More

Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara IFG dengan Bank Mega dan BSI. Keduanya akan mendukung berbagai kebutuhan layanan perbankan secara optimal yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh ekosistem IFG dan anggota holdingnya.

Direktur Keuangan IFG Heru Handayanto mengatakan, kerjasama tersebut merupakan langkah strategis untuk mengkonsolidasikan seluruh kebutuhan layanan perbankan IFG dan anggota holding.

“Saat ini kami memiliki dana kelolaan sekitar Rp 86 triliun. Kami menyambut baik kerjasama ini yang memungkinkan IFG mendapatkan dukungan jasa perbankan terbaik dan kompetitif, yang berdampak pada pertumbuhan kinerja yang optimal holding dan anggota holding, sehingga dapat memberikan hasil yang terbaik,” ujarnya Heru dalam siaran pers, Jumat (20/10/2023).

Secara umum, kerja sama yang akan terjalin dengan Bank Mega meliputi kerja sama pemanfaatan dan kemudahan menggunakan berbagai layanan perbankan yang dimiliki. Layanan tersebut meliputi produk investasi, penempatan dana transaksi treasury, pemberian fasilitas kredit serta layanan perbankan lainnya.

Sementara kolaborasi dengan BSI meliputi penyediaan produk dan layanan perbankan syariah sesuai dengan prinsip syariah, sinergi, dan pruden untuk mendukung kelangsungan bisnis IFG dan anggota holdingnya.

“Bank Mega menyambut baik adanya penandatanganan nota kesepahaman ini. Hal ini menjadi sarana bagi Bank Mega dalam memberikan sumbangsih bagi bangsa dan negara melalui layanan jasa perbankan yang diberikan kepada BUMN,” tegas Direktur Treasury & International Banking Bank Mega, Martin Mulwanto.

Sementara itu Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyambut baik kerja sama antara perusahaan dengan IFG yang merupakan BUMN Holding Asuransi, Penjaminan, dan Investasi.

“Bank Syariah Indonesia tentunya menyambut baik kolaborasi dengan IFG. Apalagi IFG sebagai holding memiliki banyak anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang usaha. Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, BSI tentu tidak bisa sendirian menjadi penggerak roda perekonomian syariah dalam negeri, diperlukan sinergi dan kolaborasi agar perbankan syariah bisa menjadi preferensi utama masyarakat,” kata Hery.

Direktur Utama IFG Hexana Tri Sasongko menegaskan, pihaknya optimistis kerjasama dengan Bank Mega dan BSI akan memberikan dampak positif bagi IFG sebagai BUMN Holding Asuransi, Penjaminan, dan Investasi dalam menjalankan penugasan pemerintah, pengembangan bisnis yang menguntungkan melalui implementasi tata kelola dan manajemen risiko yang tepat, sert menjalankan misi IFG untuk membangun industri keuangan non perbankan di Indonesia yang terpercaya dan berkelanjutan.

Seperti diketahui, sejak dibentuk menjadi holding, IFG telah mengalami pertumbuhan kinerja keuangan. Laba bersih IFG tercatat meningkat 50% dari Rp2,2 triliun pada 2020 menjadi Rp3,3 triliun di tahun 2022 dan Aset IFG secara konsolidasi bertumbuh 43.2% dari Rp92,5 triliun di tahun 2020 menjadi Rp132,5 triliun pada 2022.

Pencapaian kinerja keuangan IFG juga berdampak pada reputasi IFG di pasar. Hal ini dibuktikan dengan diberikannya kredit rating tertinggi AAA (Triple A) oleh PEFINDO yang menunjukkan IFG sebagai emiten penerbit surat utang dengan kelayakan kredit terbaik.

“Kerjasama ini sejalan dengan upaya transformasi yang IFG lakukan di bidang perbaikan dan penguatan keuangan di ekosistem IFG. Ke depannya, sinergi kami dengan perbankan akan terus ditingkatkan untuk mendukung inisiatif konsolidasi perbankan dalam IFG Group guna meningkatkan governance, efisiensi serta return pengelolaan keuangan,” tegas Hexana.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Jreng, IFG Ungkap Dana Hasil Rampasan Jiwasraya Rp3,56 T

(rah/rah)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts