Panasnya Pemilu Malaysia Merambat ke Harga CPO

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) turun di sesi awal perdagangan Senin (21/11/2022). Melanjutkan koreksinya sejak pekan lalu. Ada penyebabnya?

Read More

Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan melemah 0,78% ke MYR 3.820/ton pada pukul 09:50 WIB.


Minyak kelapa sawit berjangka Malaysia pada perdagangan Jumat (18/11) ditutup untuk hari libur nasional guna menyambut hari pemilihan umum. Namun, harga CPO dalam sepekan kemarin ambles 7,85%. Harga CPO juga anjlok 4,01% secara bulanan dan tergelincir 22,97% secara tahunan.

Namun, situasi Pemilihan Umum (Pemilu) di Malaysia memanas karena Belum ada satu partai politik yang melewati ambang batas di Parlemen. Hal tersebut tampaknya akan menjadi katalis cukup tidak baik untuk pergerakan CPO Malaysia yang dijadikan acuan dunia.

Melansir Reuters, salah satu importir terbesar minyak nabati dunia yakni India dilaporkan telah menanam gandum di lahan hampir 15% lebih banyak daripada tahun lalu, untuk digunakan sebagai bahan baku minyak rapeseed.

Peningkatan produksi rapeseed dapat menurunkan permintaan akan impor minyak nabati seperti CPO, minyak kedelai, dan minyak bunga matahari.

Kementerian Pertanian dan Kesejahteraan Petani India melaporkan bahwa gandum ditanam di 10,1 juta hektar pada 18 November 2022, naik dari tahun lalu di 8,8 juta hektar.

Para petani memperluas area penanaman karena keuntungan dari gandum dan rapeseed melonjak dalam beberapa musim terakhir, dan harga tanaman pesaing seperti buncis mengalami stagnasi,” kata Kepala Penelitian Komoditas di Phillip Capital India Pvt Ltd Ashwini Bansod.

“Luas gandum dan sawi diperkirakan akan meningkat pada musim 2022/2023,” ujarnya.

Hujan akhir di bulan Oktober menaikkan tingkat kelembapan tanah dan membantu para petani untuk memperluas area di bawah gandum, rapeseed, dan tanaman lainnya.

Jika India terus meningkatkan produksi gandum, tentu permintaan akan CPO Malaysia dan Indonesia akan berkurang. Mengacu pada data UN Comtrade pada tahun 2016-2020, India merupakan importir terbesar CPO Indonesia, bahkan mengalahkan China. Porsi impor India sekitar 21,3%, disusul oleh China sebesar 14%. Maka dari itu, India merupakan konsumen penting terhadap CPO Indonesia.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Terimakasih RI! Harga CPO Dunia Jadi Lebih Murah

(aaf/aaf)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts