Partner Mobil Listrik Grup Bakrie Kalahkan Tesla

Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan mobil listrik raksasa besutan Elon Musk, Tesla, mencatatkan penjualan 343.830 mobil listrik baru (NEV) secara global hingga selama kuartal ketiga tahun ini. Catatan tersebut jauh di bawah capaian kompetitor utama asal China yang juga merupakan partner mobil listrik Grup Bakrie, BYD, yang pada tiga bulan berakhir September mencatatkan penjualan 537.164 unit atau tumbuh 187% secara tahunan (year-over-year/YoY).

Read More

Secara global penjualan mobil listrik baru (NEV) yang meliputi kendaraan listrik baterai (BEV), kendaraan listrik hibrida plug-in (PHEV) dan kendaraan sel bahan bakar (FCV) naik 70% secara tahunan menjadi 2,87 juta unit pada kuartal ketiga 2022 , mengutip laporan riset terbaru dari TrendForce.

Meski demikian khusus untuk penjualan BEV, Tesla masih memimpin dengan pangsa pasar yang secara perlahan terus tergerus. Adapun BYD menguntit tesla di peringkat kedua, dengan gap kurang dari 100.000 unit dalam dua kuartal terakhir. Khusus untuk BEV, BYD berhasil menjual 259.000 unit atau mengalami peningkatan masif 182% secara tahunan.

Mengutip laporkan keterbukaan informasi di Bursa Hong Kong, bisnis BYD tumbuh drastis tahun ini, dengan bulan September saja perusahaan berhasil menjual 201.000 unit mobil listrik baru, naik 250% secara tahunan.

Persaingan antara perusahaan EV terkemuka dunia Tela dengan BYD, yang ikut disokong oleh Warren Buffett sebagai investor, memanas tahun ini setalah pabrikan mobil asal China tersebut meninggalkan produksi kendaraan bertenaga bensin tradisional untuk sepenuhnya fokus pada mobil energi baru.

BYD telah mendominasi pasar domestik China tahun ini, mennyelesaikan permasalahan gangguan rantai pasokan dan kekurangan chip serta bahan baku baterai yang telah menjangkiti pabrikan lain, termasuk Tesla.

Tercapainya pertumbuhan impresif tersebut salah satunya ditopang oleh kemampuan perusahaan untuk memproduksi baterainya sendiri serta banyak suku cadang lain yang juga digunakan kendaraannya, memastikan stabilitas di sepanjang rantai pasokannya.

Di sisi lain, Tesla kehilangan pijakan setelah mengalami gangguan produksi akibat penguncian Covid-19 di Shanghai awal tahun ini. Meski demikian, selama kuartal ketiga tahun ini, kendaraan dari Shanghai menghasilkan sekitar 54% dari pengiriman global Tesla, naik dari 44% pada kuartal kedua.

Ekspansi ke luar negeri hingga Indonesia

Selain berperang dengan Tesla di dalam negeri, pembuat mobil yang berbasis di Shenzhen itu juga berekspansi ke luar negeri. Awal bulan lalu, perusahaan persewaan mobil Jerman Sixt SE mengatakan BYD akan memasok armadanya dengan beberapa ribu EV pada akhir tahun ini. Komitmen awal akan membuka jalan bagi perusahaan Jerman untuk membeli total 100.000 EV dari BYD pada akhir 2028, kata Sixt.

Ekspansi besar BYD ke Eropa dimulai dengan memasok bus listrik untuk transportasi umum di negara-negara termasuk Inggris, Swedia, dan Spanyol. Tahun lalu, mereka mengekspor 100 EV utilitas olahraga Tang ke Norwegia.

Pertengahan tahun ini BYD juga mengumumkan kemitraan dengan dealer di beberapa negara Eropa untuk mendistribusikan kendaraannya. Pada September, BYD mulai menjual EV-nya ke pelanggan di Australia. BYD juga mengumumkan harga presale Eropa untuk tiga model EV penumpang populernya akhir September lalu. Mobil tersebut tidak hanya tersedia untuk pelanggan di negara-negara Skandinavia tetapi juga di Luksemburg dan Jerman, kandang merek pemain lama seperti Volkswagen AG. Selanjutnya penjualan akan diluncurkan ke Prancis dan Inggris pada akhir tahun ini, kata perusahaan.

Dalam upaya merebut pasar global untuk kendaraan listrik, BYD bergerak untuk memproduksi lebih banyak mobil penumpang di luar negeri. Akhir kuartal ketiga mereka mendapatkan kesepakatan dengan pengembang kawasan industri Thailand WHA Group untuk mendirikan pabrik EV penumpang di luar negeri di pantai timur Thailand. Pabrik tersebut diharapkan dapat mengapalkan 150.000 mobil listrik pada tahun 2024, kata WHA saat itu.

BYD juga hadir di Indonesia melalui kemitraan dengan Grup Bakrie lewat PT VKTR Mobiliti Indonesia. Tahun ini perusahaan telah meluncurkan sebanyak 30 unit bus listrik untuk PT Transjakarta. VKTR sendiri dikabarkan berambisi untuk menggalang dana dari pasar modal demi membiayai operasional perusahaan.

Sebelumnya, dalam rangkaian acara KTT G20 di Bali, Presiden Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) Anindya N. Bakrie sempat berbincang-bincang dengan Elon Musk, rival utama BYD, perusahaan mitra Grup Bakrie di Indonesia.

Dalam kesempatan itu Anindya melempar ide kepada CEO Tesla itu untuk membangun terowongan anti macet untuk kendaraan listrik di negara berkembang, bekerja sama dengan perusahaan Elon Musk lainnya Boring Company.

Boring Company sendiri merupakan perusahaan yang dibangun Elon Musk untuk mengatasi persoalan kemacetan lewat pembangunan jalur terowongan bawah tanah. Ide ini disambut baik oleh banyak pihak termasuk pemerintah sejumlah wilayah yang mengalami kendala kemacetan.

Meski demikian, saat ini perusahaan baru urung menyelesaikan proyek besar utama untuk mengatasi kemacetan. The Wall Street Journal dalam laporannya mengungkapkan Boring Company sering mendekati pemerintahan kota di Amerika yang akan membangun sistem transportasi publik, seperti kereta api. Sebagai ganti perusahaan menawarkan pembangunan terowongan Hyperloop untuk menyelesaikan masalah dengan harga yang lebih murah. Akan tetapi setelah pembangunan transportasi publik dihapuskan dari agenda pemerintah kota, Boring Company malah menggantung dan bahkan meningkatkan kesepakatan awal. Hal ini terjadi karena berbagai hal mulai dari izin hingga biaya yang tiba-tiba membengkak berkali lipat.

Adam Something dalam video opini untuk The New York Times juga mengungkapkan sejumlah skeptisisme terkait operasional Boring Company. Saat inisatu-satunya terowongan Boring Company yang dibuka untuk umum adalah “loop experience” sepanjang 1,6 mil di bawah Las Vegas Convention Center yang izinnya diperoleh tahun 2021 setelah melewati serangkaian tesdalam kategori yang disebut ATS (Amusement and Transportation Systems). Izin yang sama juga diberikan oleh pejabat setempat kepada atraksi roller coaster.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Simak Pernyataan Lengkap Luhut Soal Investasi Tesla Rp 74,5 T

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts