Pasar Limbung, Harap-Harap Cemas Perundingan Utang AS

Jakarta, CNBC Indonesia – Pergerakan pasar pada Selasa (16/5/2023) tercatat beragam seiring dengan kekhawatiran yang masih menggantung terkait pembicaraan untuk menaikkan batas utang Amerika Serikat dari US$ 31,4 miliar guna mencegah gagal bayar.

Read More

Selain itu, sentimen terhadap pasar juga digerakkan oleh data pemulihan ekonomi China yang masih di bawah harapan dengan indikator utama yang suram karena permintaan domestik yang lemah.

Dilansir dari AFP, Selasa (16/5/2023), kendati ada sedikit keyakinan bahwa kesepakatan plafon utang AS akan segera tercapai, Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy mengatakan pada Senin bahwa pertemuan tingkat staf “sama sekali tidak produktif” dan “tidak mencapai kesimpulan”.

Komentar McCarthy muncul setelah Menteri Keuangan Janet Yellen kembali mengatakan pemerintah kemungkinan akan kehabisan uang tunai pada 1 Juni, yang berarti pemerintah tidak akan mampu memenuhi kewajiban pembayaran utangnya, memicu gagal bayar yang berpotensi menjadi malapetaka ekonomi global.

Partai Republik menuntut pemotongan pengeluaran sebagai syarat untuk meloloskan RUU sementara Demokrat menginginkan peningkatan “bersih” dari batas pinjaman tanpa pamrih.

Presiden AS Joe Biden, yang telah menyatakan keyakinannya bahwa kedua belah pihak dapat menjembatani kesenjangan tersebut, dijadwalkan bertemu dengan McCarthy dan para pemimpin kongres lainnya di Gedung Putih Selasa malam waktu setempat.

Di sisi lain, ekonomi China masih tumbuh perlahan. Pembacaan di bawah perkiraan pada penjualan ritel China, produksi industri, dan investasi aset tetap memperkuat pandangan bahwa ekonomi nomor dua dunia itu masih berjuang untuk bangkit kembali dari tindakan keras nol-Covid selama bertahun-tahun.

“Dipahami dengan baik bahwa pemulihan China tidak akan dengan cara apapun, pulih secara linier seperti pemulihan di masa lalu, terutama dengan pengangguran kaum muda yang mencapai 20%,” kata Stephen Innes dari SPI Asset Management.

“Itu angka yang meresahkan dan menakutkan.”

Adapun, pada penutupan Selasa (16/5/2023), bursa Nikkei 225 di Tokyo naik 0,7% menjadi 29.842,99, sementara bursa Shanghai Komposit turun 0,6% ke level 3.290,99.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


‘Cahaya’ Dari Amerika Bikin Bursa Asia Menghijau

(luc/luc)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts