Pelan-pelan Pangkas Koreksi, IHSG Bakal Hijau Sesi 2?

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir dengan koreksi tipis pada sesi I perdagangan Jumat (16/12/2022).

IHSG melemah 0,09% dan ditutup di 6.745,46 hingga sesi istirahat siang. Sejak awal perdagangan IHSG memang sudah terkoreksi.

Read More

Bahkan IHSG sempat terlempar keluar dari level psikologis 6.700 dan menyentuh posisi terendahnya di 6.693,77 saat awal perdagangan.

Namun setelah menyentuh posisi terendahnya, IHSG berangsur-angsur rebound meski tetap gagal selamat dari koreksi.

Di tengah koreksi yang mendera IHSG mayoritas saham mengalami pelemahan. Statistik mencatat ada 293 saham yang terkoreksi, 192 saham menguat dan 192 saham stagnan.

Pergerakan IHSG mengekor mayoritas indeks saham Asia yang siang ini juga terbenam di zona merah. Maklum Wall Street juga drop lebih dari 2%.

Setelah mencoba rebound di sesi I, mungkinkah IHSG bisa berbalik ke zona hijau di sesi II?

Analisis Teknikal


Foto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB sesi I, indeks bergerak menjauhi batas bawah BB terdekat di 6,732.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI cenderung naik ke 41,51.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MA 12 berimpit dengan MA26.

Melihat berbagai indikator teknikal yang ada, apabila IHSG mampu bertahan di atas 6.732 maka indeks masih berpeluang ke 6.782.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Belum Suram, APEI Sebut Pasar Modal Masih Bisa Tumbuh

(trp/trp)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts