Pembiayaan BSI Naik 20,15% di Kuartal I, Sektor Ini Terbesar

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Syariah Indonesia atau BSI (BRIS) mencatatkan pertumbuhan pembiayaan impresif mencapai dua digit pada kuartal I/2023 yakni 20,15% secara yoy menjadi Rp213,28 triliun.

Read More

Pada periode tersebut, kualitas pembiayaan BSI terjaga dengan baik, tercermin dari Non Performing Financing (NPF) Gross di level 2,36%. Perseroan fokus pada pembiayaan jangka panjang, prudent dan mendiversifikasi alternatif pembiayaan yang sesuai segmen nasabah.

“Kinerja perseroan tumbuh lebih baik juga didukung oleh strategic response yang tepat dan front loading di awal tahun ini, sehingga semua segmen bisnis tumbuh dan meningkat secara pasti,” ungkap Direktur Utama BSI Hery Gunardi dalam keterangannya, Kamis, (27/4/2023).

Hingga Maret 2023, total pembiayaan BSI mencapai Rp213,28 triliun, dengan porsi pembiayaan yang didominasi oleh pembiayaan konsumer sebesar Rp110,62 triliun, tumbuh 24,04% secara yoy. Lalu disusul pembiayaan wholesale sebesar Rp58,16 triliun, tumbuh 17,29% secara yoy, dan pembiayaan mikro sebesar Rp19,32 triliun, tumbuh 24,32% secara yoy.

Direktur Manajemen Resiko BSI Tiwul Widyastuti mengatakan, BSI terus berkomitmen untuk menyalurkan pembiayaan secara sehat dan sustain, melalui beberapa strategi.

“Strategi tersebut diantaranya, disiplin pertumbuhan pembiayaan pada fokus bisnis dan target market, perbaikan produk, monitoring terhadap porto guideline, juga terus melakukan peningkatan kapabilitas dan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM),” kata Tiwul pada Paparan Kinerja BSI, yang dilaksanakan virtual.

Dengan aset yang tumbuh 15,47% secara yoy menjadi Rp313,25 triliun, BSI juga mencatat rasio keuangan yang solid, tumbuh dan terintermediasi dengan baik. Rasio ROE (Return of Equity) BSI sebesar 18,16%. Sementara itu, rasio ROA (Return of Asset) sebesar 2,48% dan rasio BOPO (Biaya Operasional) menjadi 69,65%.

Per Maret 2023, jumlah customer based BSI mencapai 18,4 juta nasabah. Dengan kata lain, BSI dipercaya sebagai bank yang mampu memberikan benefit yang baik bagi nasabah dan stakeholders-nya secara luas.

Dari sisi pendanaan, BSI mampu mengoptimalisasi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dengan pencapaian sebesar Rp269,26 triliun, tumbuh 12,88% secara yoy. Angka ini didominasi oleh tabungan Wadiah yang mencapai Rp43,53 triliun.

Saat ini total tabungan mencapai Rp 115,12 triliun dan menjadikan BSI berada di peringkat ke-5 tabungan secara nasional. Pencapaian ini memberikan pengaruh positif terhadap rasio Cost of Fund (CoF) BSI menjadi 1,97%, karena tabungan wadiah yang memberikan impact effisiensi pengurangan biaya bagi hasil.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


BNI Tebus Saham Bank Syariah Indonesia (BRIS), Nih Nilainya

(Mentari Puspadini/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts