Peneliti Harvard Sarankan BRI Perbanyak Beri Pinjaman ke Perempuan


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Peneliti Harvard Beatriz Armendariz menyarankan bank kredit mikro seperti Bank Rakyat Indonesia atau BRI harus lebih banyak memberikan pinjaman usaha kepada kaum perempuan. Dia meyakini memberikan pinjaman usaha kepada perempuan akan bagus untuk ekonomi.

Selain itu, dia mengatakan perempuan juga memiliki sejumlah kelebihan dibanding laki-laki, salah satunya adalah lebih taat membayar kredit.

“Saya percaya bahwa banyak lembaga keuangan mikro harus meminjamkan uang kepada perempuan, di BRI kita tahu 20% kliennya merupakan perempuan,” kata Beatriz dalam acara BRI Microfinance Outlook 2024 di Menara BRIilian, Jakarta, Kamis, (7/3/2024).

Beatriz mengatakan kesimpulannya itu diambil dari hasil riset yang dia lakukan. Menurut dia, selama ini lembaga keuangan kerap memandang sebelah mata ketika perempuan hendak meminjam uang untuk memulai usaha. Karena itu, kata dia, perempuan menjadi kelompok termiskin di antara masyarakat miskin.

Beatriz mengatakan dengan demikian meminjamkan uang kepada perempuan adalah bagian dari pemberdayaan. Menurut dia, pemberdayaan perempuan merupakan bagian dari upaya inklusivitas keuangan yang merupakan cita-cita dari lembaga keuangan, seperti BRI.

“Inklusivitas berarti mencakup pemberdayaan,” katanya.

Selain itu, Beatriz berkata perempuan merupakan pasar potensial dalam pemberian kredit mikro untuk usaha. Menurut dia, saat ini jumlah perempuan yang terjun ke UMKM belum banyak.

“Melibatkan mereka dalam upaya membangun UMKM akan jadi menarik,” ungkapnya.

Dosen di Departemen Ekonomi University College London ini menilai meminjamkan modal usaha kepada perempuan membuat BRI dapat mencapai dua tujuan sekaligus. Pertama adalah tujuan sosial dan juga finansial.

Dari sisi sosial, kata dia, perempuan adalah gender yang paling banyak bekerja di bidang pendidikan dan rumah sakit. Memberikan mereka lebih ‘banyak’ uang berarti berinvestasi untuk masa depan generasi mendatang.

Sementara dari perspektif finansial, kata dia, perempuan relatif lebih jarang berpindah tempat. Dengan demikian, bank tak perlu meminta jaminan pinjaman terlalu besar. Dia menyebut tingkat pengembalian pinjaman di kalangan perempuan juga lebih tinggi.

“Perempuan cenderung tidak terlalu mobile ketimbang laki-laki, jadi tingkat pengembalian pinjaman menjadi lebih tinggi,” kata dia.

Beatriz meyakini saat ini masih ada banyak perempuan yang tidak tergolong sebagai pekerja. Dia juga meyakini banyak kaum perempuan yang belum memiliki akses ke pinjaman usaha mikro.

“Jadi, pesan utama dari presentasi saya adalah bahwa semakin inklusifnya perempuan dalam praktik pemberian pinjaman akan meningkatkan Produk Domestik Bruto, investasi, dan semakin meningkatkan diversifikasi portofolio Anda,” katanya.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Live Now! Jokowi, Sri Mulyani & Erick Thohir Bicara Soal Ekonomi RI

(haa/haa)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts