Perempuan Jadi Sasaran Penipu Investasi, Ini Kata Bos BEI

Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa Efek Indonesia (BEI) berupaya terus melakukan sosialisasi untuk meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal Indonesia kepada masyarakat. Salah satunya, dengan menggandeng Dompet Aman Indonesia.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, kerja sama ini dilakukan untuk mengedukasi perempuan dan anak muda dalam investasi di pasar modal.

Menurutnya, berdasarkan data, perempuan kerap kali menjadi korban penipuan berkedok investasi. Sehingga, kedua belah pihak akan melakukan pemberdayaan perempuan dan anak muda, agar lebih banyak lagi perempuan dan anak muda bisa lebih memahami pasar modal.

“Kita sudah melakukan beberapa kali pencanangan literasi dan inklusi khusus kepada perempuan-perempuan di seluruh Indonesia, terutama di luar pulau Jawa,” ujarnya saat ditemui di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (9/10).

Jeffrey mengungkapkan, investor indonesia saat ini ada sebanyak 11,7 juta orang. Dari jumlah tersebut, investor perempuan sebanyak 37,5%.

Tujuan utamanya, kata Jeffrey, untuk memberikan perlindungan masyarakat, khususnya perempuan dan anak muda. Dalam kerja sama tersebut, Dompet Aman bermitra dengan Phintraco Sekuritas, Samuel Asset Management, Mustika Ratu, Yayasan Putri Indonesia, BPP HIPMI, Klinik Kecil, Ibu Kece Club, Taman Sari Royal Heritage Wahid Hasyim, Watch & Co, Parahita Ultra Voucher, ESB, Bolo King, Gococo, Elowrie, dan Ayam Nelongso.

Dalam kesempatan yang sama, Founder dan CEO Dompet Aman Indonesia Salina Nordin mengatakan, pihaknya membuat program Aman Financial Literacy (AFL).

“Tujunnya untuk menjangkau jutaan anak muda dan perempuan, bersama-sama mitra kami yang unggul dan berkomitmen untuk mendampingi mereka dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan,” sebutnya.

Program AFL sendiri dibuat untuk menanamkan kepercayaan diri kepada para peserta untuk membuat keputusan keuangan yang tepat, memilih pilihan investasi terbaik, dan mengeksplorasi peluang dalam industri keuangan yang terus berkembang cepat.

Nantinya, peserta akan mendapatkan wawasan dan pengetahuan keuangan yang tak ternilai serta membekali mereka untuk menavigasi lanskap keuangan dengan percaya diri.

[Gambas:Video CNBC]