Permintaan dari India Anjlok 31%, Harga Jadi CPO Liar

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) bergerak liar pekan ini setelah laporan menunjukkan permintaan dari India anjlok pada Januari. Di sisi lain, tingkat produksi yang diperkirakan lebih rendah mampu mendongkrak harga, sehingga CPO bergerak naik turun.

Read More

Dari pergerakan tersebut, dalam sepekan harga CPO di Bursa Derivatif Malaysia akhirnya turun 1,34 ke 3.851 ringgit per ton.

Reuters melaporkan impor CPO India pada bulan Januari jeblok 31% dari bulan sebelumnya. Berdasarkan estmasi dari lima perusahaan trading, volume impor menjadi 770 ribu ton, menjadi yang terendah sejak Juli 2022.

Salah satu penyebabnya penurunan tersebut adalah selisih harga CPO dengan minyak kedelai dan biji bunga matahari yang semakin menipis. Hal ini membuat India menurunkan jumlah impor CPO, tetapi produk minyak nabati lainnya meningkat.

“Diskon harga CPO semakin menipis. Pembeli kini beralih ke minyak kedelai dan biji bunga matahari,” kata Sandeep Bajoria, kepala eksekutif Sunvin Group, sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (2/2/2023).

Catatan para perusahaan tersebut, selisih harga CPO dengan minyak kedelai turun ke bawah US$ 300 per ton, padahal pada Desember lalu masih di kisaran US$ 500 per ton.

Alhasil, impor minyak kedelai India melesat 56% menjadi 395 ribu ton, kemudian impor minyak biji bunga matahari meroket 143% menjadi 473 ribu ton.

Porsi CPO dalam total impor minyak nabati India kini berada di bawah 50%, dari 71% pada Desember tahun lalu.

India bersama China merupakan konsumen minyak nabati terbesar di dunia, sehingga nilai impornya bisa mempengaruhi pergerakan harga CPO dan lainnya.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Juragan Sawit Pesta Pora Nih! Harga CPO Melejit Hingga 20%

(pap/pap)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts