Pernah Jadi Orang Terkaya Dunia, Kok Elon Musk Hobi Ngutang?

Jakarta, CNBC Indonesia – Pemilik Tesla sekaligus Twitter, Elon Musk yang pernah jadi orang terkaya di dunia pada 2022 kehilangan harta dalam waktu yang sangat singkat. Selama sekitar 13 bulan,  Elon Musk telah kehilangan kekayaannya lebih dari US$ 200 miliar atau setara dengan Rp 3 kuadriliun.

Alasan di balik hilangnya harta Elon Musk bukan hanya karena rontoknya harga saham Tesla akibat kebijakan suku bunga yang tidak bersahabat. Ternyata salah satu alasannya juga karena utang, hal ini jauh lebih menarik untuk diperbincangkan.

Read More

Pertama, fokus pada bagaimana pria berusia 51 tahun yang penuh kontroversi tersebut mendapatkan kekayaannya yang sangat besar.

Pada dasarnya Elon Musk memang sudah kaya sejak lama. PayPal merupakan salah satu bukti bagaimana Elon Musk berhasil mengantongi uang ratusan juta dolar AS setelah menjual kepemilikan sahamnya ke investor sebagai exit strategy.

Namun, bukan Elon Musk namanya jika berhenti di situ saja. Pada tahun 2004, ketika awal-awal Tesla terbentuk, Elon Musk menjadi pemegang saham mayoritas Tesla setelah menyuntik modal senilai US$ 7,5 juta.

Setelah melalui serangkaian seri aktivitas pendanaan, akhirnya Tesla resmi Go Public lewat IPO di Nasdaq pada 29 Juni 2010. Perusahaan pembuat mobil listrik tersebut berhasil mendapat suntikan dana segar sekitar US$ 226 juta saat IPO.

Pasca resmi menjadi pemegang saham mayoritas Tesla, Elon Musk duduk dalam jajaran kursi direksi. Dari sinilah kisah sukses sang kuadriliuner tersebut bermula. Sebagai CEO Tesla, Elon Musk mendapatkan kompensasi yang sangat besar. Bahkan saking besarnya sampai kontroversial.


Foto: Elon Musk yang baru saja menjadi CEO Twitter menghadiri pesta Halloween tahunan Heidi Klum. Elon Musk tampil mengenakan kostum berupa perpaduan warna hitam dan merah dengan bahan kulit. (Getty Images/Taylor Hill)

Di tahun 2018, para pemegang saham Tesla menyetujui paket remunerasi super jumbo untuk sang CEO. Elon Musk mendapatkan opsi saham sebanyak 304 juta dengan harga exercise di US$ 23,34 kala itu.

Namun opsi saham tersebut tidak diberikan secara gratis melainkan dengan berbagai macam target sasaran untuk membuat Tesla memiliki nilai kapitalisasi pasar setara dengan US$ 650 miliar.

Atas kepiawaiannya dalam bisnis (sebagaimana ditulis oleh Bloomberg), harga saham Tesla mengalami kenaikan yang sangat fantastis di tahun 2020, justru saat tragedi Covid-19 terjadi.

Mengacu pada data Bloomberg Billionaire Index, pada awal tahun 2020, kekayaan Elon Musk hanya US$ 28 miliar. Namun kenaikan fantastis harga saham Tesla mengantarkannya mencapai puncak kejayaan dengan total kekayaan mencapai US$ 340 miliar pada kuartal III-2021.

Bak roket yang melaju kencang, Tesla menjadi kendaraan bagi Elon Musk untuk mencapai posisi sebagai orang nomor 1 di dunia.

Nilai kapitalisasi pasar Tesla terus melesat terutama setelah sahamnya masuk menjadi konstituen indeks S&P 500 pada akhir 2020.


Bak roket yang melaju kencang, Tesla menjadi kendaraan bagi Elon Musk untuk mencapai posisi sebagai orang nomor 1 di dunia.

Saat harga saham mencapai puncaknya, Elon Musk mencoba cash out sebagian dengan menjual kepemilikan sahamnya di Tesla Secara total senilai US$ 15,5 miliar di penghujung tahun 2021.

Mengingat sejatinya Elon Musk merupakan aktor Wall Street yang disegani kala itu dan karakteristiknya yang suka permainan, Elon Musk mencoba melebarkan sayap bisnisnya dengan rencana besar mengakuisisi twitter yang dalam imajinasinya akan dirombak menjadi super apps bernama X.


Elon Musk's Twitter profile is seen on a smartphone placed on printed Twitter logos in this picture illustration taken April 28, 2022. REUTERS/Dado Ruvic/IllustrationFoto: REUTERS/DADO RUVIC
Elon Musk’s Twitter profile is seen on a smartphone placed on printed Twitter logos in this picture illustration taken April 28, 2022. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

Ngutang ke bank demi akuisisi Twitter

Cerita akuisisi twitter oleh Elon Musk penuh dengan intrik dan kontroversi. Musk mengajukan proposal akuisisi untuk twitter senilai US$ 44 miliar. Ini menjadi kontroversi pertama karena nilainya yang sangat mahal dan terbilang premium jika menilik pada kinerja keuangan twitter.

Rencana akuisisi twitter oleh Elon Musk seolah menjadi pertanda atas keruntuhan kekayaannya. Untuk memuluskan rencana akuisisi-nya atas twitter serta di saat yang sama tak ingin kehilangan kendali atas Tesla hingga batasan-batasan atas opsi saham yang dimiliki, sang nahkoda Tesla tersebut rela berutang ke bank dengan menggunakan sahamnya sebagai jaminan untuk mendapatkan uang tunai guna mengambil alih twitter.

Namun namanya juga utang, ada berbagai batasan yang harus dipenuhi Elon Musk. Berangkat dengan harga sahamnya yang sedang tinggi, Musk mendapatkan fasilitas pinjaman dari bank dengan rasio Loan to Value (LTV) sebesar 20% dan syarat jika harga saham turun 35% maka Musk harus menambah jaminan sahamnya.

Sayang seribu sayang, badai ekonomi dan inflasi nyatanya tidak hanya membuat warga miskin AS tercekik, tetapi Elon Musk pun menjadi korbannya. Harga saham Tesla berangsur-angsur rontok. Deal dengan twitter juga menemui berbagai kendala hingga menyeret Elon Musk ke dalam pusaran kasus hukum.


Elon Musk terlihat membawa wastafel di kantor Twitter.Foto: dok Twitter Elon Musk
Elon Musk terlihat membawa wastafel di kantor Twitter.

Hanya demi memuluskan ambisinya, Musk rela menjual sebagian sahamnya yang nilainya sampai miliaran dolar AS (US$ 7,5 miliar) pada penghujung tahun 2022, agar terhindar dari hutang ketika suku bunga naik.

Namun aksi jual saham Tesla oleh Elon Musk justru semakin memantik penurunan harganya. Alhasil per 10 Januari 2023, kekayaan Elon Musk pun tersisa US$ 129,4 miliar saja, atau turun lebih dari US$ 210 miliar dari puncaknya.

Kini Elon Musk pun tak lagi menjadi orang terkaya di dunia karena tersalip oleh Bernard Arnault CEO LVMH dengan bisnis fashion terkenalnya seperti Louis Vuitton. Di belakang Musk ada pria India bernama Gautam Adani.

Kekayaan Elon Musk yang menguap begitu cepat pada akhirnya membuat Musk menjadi orang pertama dalam sejarah dengan kekayaan mencapai US$ 300 miliar lebih sekaligus orang pertama dalam sejarah yang mengalami penyusutan kekayaan terbesar dalam waktu yang sangat singkat.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Elon Musk Kembali Jual Saham Tesla Demi Twitter

(hsy/hsy)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts