Pernah Jadi Sopir Truk, Ini Kisah Haji Isam Bisa Kaya Raya

Jakarta, CNBC IndonesiaCrazy rich Kalimantan Selatan, Andi Syamsudin Arsya atau Haji Isam memiliki kisah perjalanan yang panjang sebelum merasakan ‘kenikmatan hidup’ melalui kekayaannya.

Read More

Sebelum hidup bergelimang harta, Haji Isam ternyata pernah menjalani hidup sebagai sopir, tukang ojek hingga operator angkat berat. Lantas, bagaimana perjalanan hidupnya?

Andi Syamsuddin Arsyad bin Andi Arsyad adalah sosok kelahiran Batulicin, Kalimantan Selatan, pada 1977 silam. Keluarga Haji Isam berasal dari salah satu desa di Bone, Sulawesi Selatan. Bone adalah daerah etnis Bugis.

Melansir dari artikel Tempo yang dipublikasikan pada 18 April 2018, Andi Arsyad adalah pedagang tembakau yang merantau ke Kalimantan Selatan. Kejayaannya berawal dari profesi sebagai sopir truk pengangkut kayu.

Haji Isam muda lalu mengenal penambang batu bara lokal, Johan Maulana. Sejak 2001, Haji Isam mengikuti Johan Maulana dan belajar cara mengelola pertambangan. Setelah belajar dua tahun dari Johan, Haji Isam muda memulai langkah pentingnya di bisnis batu bara yang kemudian mengubah hidupnya.

“Pada 2003 Pak Johan meminjami saya modal menyewa alat berat tambang,” kata Haji Isam kepada Tempo, dikutip Sabtu (7/10/2023).

Sejak saat itu, ia menjadi kontraktor pelaksana di PT Arutmin Indonesia yang merupakan bagian dari PT Bumi Resources Tbk milik keluarga Bakrie melalui bendera CV Jhonlin Baratama. Setelah usahanya meluas, CV pun berubah menjadi PT Jhonlin Baratama.

Kini, PT Jhonlin menambang hingga 400 ribu ton batu bara per bulan. Omzetnya sekitar Rp40 miliar per bulan.

Perusahaan milik Haji Isam kemudian bertambah. Bisnis penerbangannya diatur Jhonlin Air Transport yang memiliki dua Fokker dan dua helikopter.

Di bidang perkapalan berada dalam bendera Jhonlin Marine yang membawahi armada 16 kapal tongkang pengangkut batu bara. Di bidang agrobisnis, terdapat Jhonlin Agromandiri yang mengelola perkebunan kelapa sawit. Bahkan dia memiliki pabrik biodiesel bernilai Rp2 triliun yang dikelola Jhonlin Agri Raya.

Haji Isam punya hubungan bisnis dengan Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, alias Bamsoet. Mereka berkolaborasi dalam PT Kodeco Timber, yang memegang Hutan Tanaman Industri (HTI) dan Hak Pengusahaan Hutan (HPH).

“Saya berteman dengan Haji Isam dan merintis bersama sejak 2003,” kata Bamsoet seperti dikutip dari Tempo (22/01/2018).

Koran Tempo menyebutKAN bahwa Kodeco melaporkan lubang tambang garapan juragan batu bara lain yang dianggap ilegal ke yang berwajib dan setelahnya Jhonlin masuk ke area tambang itu.

Bisnis Haji Isam terus berkembang. Bahkan, beberapa waktu lalu ia masuk ke bisnis gula. Pada akhir 2020 lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat meninjau lokasi panen tebu sekaligus meresmikan pabrik gula milik Haji Isam yang berada di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara.

Jokowi menyebutkan bahwa investasi untuk membuka kebun tebu dan pabrik gula terintegrasi tersebut merupakan sebuah keberanian yang patut diapresiasi.

Pabrik dengan kapasitas produksi yang tergolong besar di Indonesia tersebut dioperasikan oleh PT Prima Alam Gemilang, yang merupakan anak usaha Jhonlin Group milik Haji Isam.

“Ini adalah sebuah keberanian. Keberanian membuka sebuah investasi dan usaha di tempat ini. Ini yang harus kita apresiasi dan hargai. Dimulai tiga tahun lalu dan sekarang selesai dan sudah berproduksi,” kata Jokowi.

Kini, bukan hanya nama Haji Isam yang kerap mencuat. Anaknya yang masih sangat muda pun kerap menjadi judul pemberitaan karena bisa jadi komisaris ketika baru berusia 20 tahun.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Belum Setahun, Dana IPO Rp366 M Emiten Haji Isam Sudah Habis

(Rindi Salsabilla/hsy)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts