Persetujuan ETF Bitcoin Spot Makin Dekat, Pasar Kripto Hijau


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Pasar mayoritas terapresiasi dalam 24 jam terakhir di saat optimisme dana yang diperdagangkan di bursa (Exchange Traded Fund/ETF) kembali mencuat ke permukaan dan tenggat waktu yang semakin dekat.

Merujuk dari CoinMarketCap pada Jumat (8/12/2023) pukul 7.05 WIB, pasar kripto mayoritas bergerak menguat. Bitcoin turun 0,84% ke US$43.362,36 meskipun secara mingguan masih terbang 15,03%.

Ethereum berada di zona positif 5,64% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari terakhir tumbuh 14,93%.

Cardano terapresiasi 2,95% secara harian dan secara mingguan masih naik 21,81%.

Begitu pula dengan Solana yang terbang 10,24% dalam 24 jam terakhir dan secara mingguan masih merangkak naik 15,17%.



CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital naik 1,02% ke angka 1.780,61. Open interest terapresiasi 2,87% di angka US$40,14 miliar.

Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 81 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase extreme greed/sangat optimis dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.

Dilansir dari coindesk.com, perusahaan analitik kripto Santiment mencatat bahwa harga bitcoin yang mendatar bertepatan dengan semakin banyaknya pedagang yang menyerukan potensi “bull trap”, sebuah reli berumur pendek yang membuat investor kembali ke pasar sebelum tren turun besar.

“Pedagang khawatir bahwa pasar kripto mungkin berada dalam perangkap bullish saat ini,” Santiment memposting di X (sebelumnya Twitter) pada hari Kamis (7/12/2023), mengutip metrik media sosial.

Kendati demikian, diskusi antara Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) dan penerbit ETF Bitcoin yang penuh harapan telah berkembang ke “detail penting,” menurut sebuah laporan baru yang mengutip para eksekutif industri.

Merujuk pada cryptonews.com, persetujuan SEC yang telah lama ditunggu-tunggu atas ETF Bitcoin spot akan mengakhiri kisah hukum yang sudah mapan yang membuat regulator federal awalnya menolak tujuan manajer aset mata uang digital Grayscale Investments untuk mengubah sekitar US$17 miliar GBTC menjadi ETF spot di Juni 2022.

Pada saat itu, SEC mengklaim “proposal tersebut tidak memenuhi standar anti-penipuan dan perlindungan investor.”

Namun, pada Agustus 2023, Hakim Pengadilan Banding AS Neomi Rao membatalkan keputusan awal SEC.

Grayscale Investments kembali menjadi berita minggu ini karena CEO Michael Sonnenshein menolak pernyataan anti-kripto yang dibuat oleh CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon pada sidang Komite Perbankan Senat pada hari Kamis (7/12/2023).

“Saya pikir setiap eksekutif, khususnya di bidang layanan keuangan, akan memiliki pendapat mereka sendiri tentang teknologi baru dan apakah itu kripto atau Bitcoin secara spesifik,” kata Sonneshein.

“Tetapi jika Anda mengambil langkah mundur yang besar, tidak diragukan lagi bahwa kelas aset ini akan tetap ada, dan minat investor terhadap kelas aset ini semakin meningkat.” tambahnya.

Saat ini, 13 pemohon ETF Bitcoin spot lainnya sedang menunggu bersama Grayscale Investments untuk mendapatkan persetujuan potensial, termasuk VanEck Bitcoin Trust, Invesco Gallery Bitcoin ETF, dan Wise Origin Bitcoin Trust.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Lagi-Lagi Gegara SEC, Pasar Kripto Tercekik

(rev/rev)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts