Pertamina Geothermal (PGEO) Bakal Bagi Dividen, Intip Kisi-Kisinya


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten entitas BUMN, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) akan membagikan dividen kepada pemegang sahamnya tahun ini dari perolehan laba bersih tahun buku 2023.

Namun, Direktur Keuangan PGEO Yurizki Rio mengatakan, besaran dan pembagian dividen tersebut perlu menunggu persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024.

“Kami akan bagikan dividen berdasarkan laba tahun buku 2023, namun tetap harus menunggu hasil RUPST yang rencananya digelar akhir Mei 2024,” ujar Yurizki dalam paparan publik, Kamis (14/3/2024).

Sebagai catatan, perusahaan telah berjanji akan mengalokasikan sebagian dari laba yang diperoleh untuk dikembalikan kepada pemilik saham lewat pembagian dividen. Hal tersebut tercantum dalam prospektus IPO sebelum perusahaan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) awal tahun lalu.

“Perseroan berencana untuk mengusulkan pembagian dividen tunai kepada seluruh pemegang saham berdasarkan rasio pembayaran dividen maksimal 50% (lima puluh persen) dari laba bersih setelah menyisihkan cukup cadangan, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan,” tulis prospektus IPO PGEO.

Seperti diketahui, PGEO mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 163,59 juta atau setara Rp 2,57 triliun (asumsi kurs Rp 15.700/US$) sepanjang 2023. Capaian tersebut naik 28,47% dari tahun 2022 yang sebesar US$ 127,34 juta.

Artinya, apabila merujuk pada prospektus IPO, PGEO berpotensi membagikan dividen senilai maksimal US$ 89,79 juta atau setara Rp 1,28 triliun.

Mengutip laporan keuangannya, capaian laba tersebut berasal dari pendapatan sepanjang 2023 yang sebesar US$ 406,28 juta. Angka tersebut naik 5,2% dari tahun 2022 yang sebesar US$ 386,06 juta.

Hal tersebut diiringi oleh beban pokok pendapatan dan beban langsung lainnya US$ 178,97 juta pada tahun lalu, atau baik dari tahun 2022 yang nilainya US$ 173,20 juta.

Sehingga, laba bruto perseroan dari US$ 212,86 juta pada setahun penuh 2022, menjadi US$ 227,31 juta di tahun 2023.

Adapun aset per 31 Desember 2023 US$ 2,96 miliar, dan liabilitas US$ 992,88 juta. Sedangkan per 31 Desember 2022, jumlah aset US$ 2,47 miliar, serta liabilitas US$ 1,21 miliar.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Menakar Prospek Saham PGEO Jelang Akhir Akhir Tahun

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts