Pertumbuhan Ekonomi RI Melambat, Rupiah Melemah ke Rp15.700/US$


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pasca Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi 2023 yang lebih rendah serta data AS yang masih kuat.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup melemah 0,29% di angka Rp15.700/US$. Pelemahan ini mematahkan tren penguatan yang terjadi selama enam hari beruntun dan membuat rupiah kembali ke level psikologis barunya.

Sementara indeks dolar AS (DXY) pada pukul 14.55 WIB menguat di angka 104,03 atau naik 0,1%. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin (2/2/2024) yang berada di angka 103,92.



Pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat tumbuh lebih rendah dibandingkan 2022. Hal ini pesimisme bagi investor terhadap kondisi perekonomian domestik.

Hari ini (5/2/2024), BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi tumbuh 5,04% year on year (yoy) pada kuartal IV-2023. Pertumbuhan pada kuartal akhir tahun lalu ini lebih besar dari kuartal III-2023, sebesar 4,94% secara tahunan (yoy).

Sedangkan secara kumulatif tahunan juga menurun dari 5,31% pada 2022 menjadi 5,05% pada 2023.

“Bila dibandingkan kuartal IV-2022 atau secara yoy ekonomi Indonesia tumbuh 5,04%,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Senin (5/2/2024).

Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 14 institusi memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada Oktober-Desember 2023 atau kuartal IV mencapai 5,01% (year on year/yoy) dan tumbuh 0,42% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter to quarter/qtq).

Selain itu, data ketenagakerjaan AS yang masih panas juga memberikan dampak apresiasi terhadap DXY dan menekan mata uang Garuda.

Pada Jumat (2/2/2024) waktu Indonesia tercatat data pekerjaan di luar pertanian (nonfarm payroll/NFP) periode Januari 2024 sebanyak 353.000. Jauh dari ekspektasi yang perkiraan bisa turun ke 182.000 dari bulan sebelumnya sebesar 333.000 pekerjaan.

Tingkat pengangguran juga meleset dari perkiraan yang proyeksi bisa naik ke 3,8%. Realisasinya pada Januari 2024 angka pengangguran masih sama dari bulan sebelumnya di 3,7%.

Kendati terjadi pelemahan terhadap nilai tukar rupiah, namun pada pekan kemarin tepatnya berdasarkan data transaksi 29 Januari – 1 Februari 2024 yang dirilis Bank Indonesia (BI), investor asing di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp8,51 triliun terdiri dari beli neto Rp5,51 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), beli neto Rp2,46 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp0,54 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Hal ini setidaknya memberikan angin segar bagi pasar keuangan domestik bahwa investor asing masih melirik Indonesia sebagai tempat berinvestasi.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Awali Tahun 2024, Rupiah Dibuka Melemah Tembus Rp15.400/US$

(rev/rev)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts