Pilpres 2024 Satu Putaran, Saham Bank Besar Kompak Bergairah


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Mayoritas saham perbankan besar terpantau cerah pada perdagangan sesi I Kamis (21/3/2024), ditopang oleh hasil rekapitulasi Pemilihan Umum (Pemilu) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan ditahannya suku bunga Bank Indonesia (BI) dan bank sentral Amerika Serikat (AS).

Per pukul 09:13 WIB atau 13 menit setelah sesi I dibuka, enam saham bank besar terpantau menguat dengan rincian empat saham sudah melesat lebih dari 1%, sedangkan dua lainnya menguat di bawah 1%.

Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menjadi yang paling kencang penguatannya pada awal sesi I hari ini, yakni mencapai 2,93% ke posisi Rp 1.405/unit.

Sedangkan penguatan paling minor dibukukan oleh saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 0,74% menjadi Rp 10.200/unit.

Berikut pergerakan saham bank besar pada sesi I hari ini.










Emiten Kode Saham Harga Terakhir Perubahan Harga
Bank Tabungan Negara (Persero) BBTN 1.405 2,93%
Bank Syariah Indonesia BRIS 2.700 1,50%
Bank Rakyat Indonesia (Persero) BBRI 6.175 1,23%
Bank Mandiri (Persero) BMRI 7.125 1,06%
Bank Negara Indonesia (Persero) BBNI 5.925 0,85%
Bank Central Asia BBCA 10.200 0,74%

Sumber: RTI

Saham perbankan besar menguat ditopang oleh hasil rekapitulasi Pemilu oleh KPU dan ditahannya suku bunga BI serta bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

Berdasarkan rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Umum 2024 tingkat nasional yang dilakukan KPU, Prabowo-Gibran meraih 96.216.691 (58,58%) suara. Disusul pasangan capres dan cawapres nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, dengan raihan 40.971.906 (24,95%) suara.

Terakhir, pasangan capres dan cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dengan perolehan 27.050.878 (16,47%) suara. Total suara sah yang masuk 164.227.475.

Prabowo-Gibran menang di 36 provinsi, sedangkan, pasangan Anies-Muhaimin menang di 2 provinsi. Sementara itu, pasangan Ganjar-Mahfud tidak mampu unggul di provinsi mana pun.

Dari pemilihan legislatif, PDI-Perjuangan (PDIP) menang dengan perolehan suara 25.387.279 atau 16,73%. Di tempat kedua ditempati Partai Golkar dan kemudian disusul oleh Partai Gerindra.

Hasil rekapitulasi suara ini sudah komplit dari 38 provinsi di Indonesia. Dua provinsi terakhir yang dilakukan rekapitulasi suara adalah Papua dan Papua Pegunungan.

Dengan ini, maka Pemilu 2024 hanya berlangsung satu putaran saja, sehingga investor dapat sedikit bernafas lega, karena ketidakpastian terkait berlangsungnya Pemilu 2024 sudah mulai berkurang.

Selain itu, saham perbankan juga kembali menguat setelah BI dan The Fed kompak kembali menahan suku bunga acuannya.

Dewan Gubernur Bank Indonesia kembali mempertahankan suku bunga acuan BI Rate di level 6,00%. Seiring dengan suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%.

Keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% itu karena fokus kebijakan moneter BI saat ini pada stabilitas makro atau pro-stability, yaitu untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah serta langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5±1% pada 2024.

Sedangkan The Fed kembali menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50% untuk kelima kalinya secara beruntun. The Fed juga menegaskan jika mereka akan menunggu lebih banyak data pendukung sebelum memangkas suku bunga acuan.

Keputusan The Fed untuk menahan suku bunga ini sudah sesuai ekspektasi pelaku pasar.

Seperti diketahui, The Fed mengerek suku bunga sebesar 525 bps sejak Maret 2022 hingga Juli 2023 sebelum menahannya pada September, November, Desember 2023, Januari 2024, dan Maret 2024.

The Fed dalam pernyataan resminya mengatakan pemangkasan suku bunga tidak layak dilakukan selama mereka belum yakin jika inflasi bergerak ke arah 2%.

The Fed menegaskan jika mereka mempertimbangkan penyesuaian suku bunga dengan menghitung data-data di masa mendatang.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Saham Bank Raksasa Bergairah Lagi

(chd/chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts