Premi Asuransi Umum Naik 6,2%, Sektor Ini Melonjak Drastis

Jakarta, CNBC Indonesia – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) melaporkan sejumlah capaian kinerja industrinya di semester I/2023. Premi asuransi umum diketahui meningkat, diikuti dengan terkereknya klaim pertanggungan.

Read More

Menurut data per Juni 2023, pendapatan premi asuransi umum tumbuh 6,2% dengan mengakumulasi dana sebesar Rp 48,9 triliun. Angka ini menempati porsi 18,4% dari keseluruhan industri asuransi di Indonesia.

Bila menilik pada rinciannya, Surety ship menjadi sektor dengan kenaikan premi tertinggi. Bagian ini menunjukkan kenaikan 45.4% dengan raihan 910 premi di paruh pertama 2023.

Untuk diketahui, surety ship adalah lini usaha asuransi umum yang memberikan jaminan atas kemampuan Principal dalam melaksanakan kewajiban sesuai perjanjian pokok antara Principal dan Obligee.

Sementara itu, ada 4 lini bisnis yang pertumbuhan preminya terkontraksi pada periode ini yaitu, Asuransi Harta Benda, Asuransi Satelit, Asuransi Energy On Shore dan Asuransi Aneka. Asuransi satelit mengalami kontraksi dengan penurunan 93% dari 446 ke 31.

Disisi lain, untuk klaim industri asuransi umum, AAUI mencatat pertumbuhan sebesar 13,2% menjadi sebesar Rp20,1 Triliun. Sementara tahun lalu, klaim asuransi umum mencatatkan 17,7 Triliun Rupiah.

Adapun pangsa pasar yang mendominasi dalam pencatatan premi dari Industri Asuransi Umum pada Semester 1 2023 masih diisi oleh Asuransi Harta Benda & Asuransi Kendaraan Bermotor yang memperoleh jumlah porsi keduanya sebesar 45,7%.

Faktor besarnya asuransi harta benda adalah harga properti residensial yang meningkat sehingga mengakibatkan turunnya penjualan properti residensial pada semester 1 2023 sebesar 12,30%.

Sementara terkait asuransi kendaraan bermotor, besarnya pangsa pasar dipengaruhi peningkatan penjualan Roda 4 sebesar 8% sementara pada kendaraan roda 2 untuk domestik mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu 42,5%.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Pendapatan Premi Konsolidasi Prudential Capai Rp 22 T

(fab/fab)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts