PT Timah Bidik Produksi Bijih Timah Naik 30% Tahun Ini

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Timah Tbk (TINS) menargetkan produksi bijih timah pada tahun ini naik sebesar 30 persen. Bahkan perusahaan telah mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 950 miliar untuk mendukung pencapaian tersebut.

Read More

Sekretaris Perusahaan PT Timah, Abdullah Umar Baswedan optimistis target produksi sebesar 26-27 ribu ton pada tahun ini dapat tercapai. Sekalipun pada kuartal pertama tahun ini perusahaan mencatatkan penurunan produksi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Ada kenaikan 30 persen dari tahun lalu. Kita berupaya, yang jelas gini kenapa kuartal 1 turun karena cuaca kuartal satu yang membuat produksi kita jadi turun nah ini sekarang kita ada upaya beberapa perbaikan peralatan terus penambahan peralatan termasuk ada penambahan rencana membuka tambang baru,” kata dia saat ditemui di Jakarta, Rabu (10/5/2023).

Selain cuaca, penurunan produksi terjadi karena harga logam dunia yang tercatat masih cukup rendah. Sehingga hal ini turut berpengaruh pada produksi perusahaan. “Kalau harga bagus, produksi bagus, pendapatan naik. Kondisi sekarang harga logam kalau dilihat relatif dibanding tahun lalu turun jauh,” katanya.

Untuk diketahui, pada kuartal I 2023 PT Timah mencatat penurunan produksi bijih timah sebesar 4.139 ton atau turun 8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 4.508 ton.

Adapun produksi logam turun 18% menjadi 3.970 ton di kuartal I 2023 dari 4.820 di 2022. Serta penjualan logam timah turun 26% menjadi 4.246 ton dari 2022: 5.703 ton.

Pada kuartal I 2023, perusahaan tercatat mengantongi laba Rp 50,3 miliar atau melebihi target yang ditentukan perseroan. Sementara itu, pendapatan turun 50,6% menjadi Rp 2,17 triliun dari Rp 4,39 triliun di kuartal 1 2022.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Bukan Rusia-Ukriana, Tapi Indonesia yang Buat Timah Jaya!

(pgr/pgr)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts