PTPP & ADHI Garap Proyek Ketera di Filipina Senilai Rp 8 T

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten konstruksi, PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) bersama dengan BUMN Karya lainnya, yaitu PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) telah memenangkan tender 2 paket proyek North-South Commuter Railway di Filipina.

Read More

Penandatangan perjanjian kerjasama dalam pembangunan kedua paket proyek tersebut telah ditandatangani pada hari Kamis pekan lalu (13/07) berlokasi di Istana Malacanan, Manila, Filipina.

“Dalam pembangunan proyek North-South Commuter Railway, PTPP telah dipercaya oleh Pemerintah Filipina untuk mengerjakan pembangunan proyek di negara tersebut,” kata Direktur Utama PTPP Arsyad dalam keterangan tertulis, Senin (17/7).

Proyek pembangunan North-South Commuter Railway yang berlokasi di Filipina ini dikerjakan oleh perusahaan Joint Venture BUMN Konstruksi dari Indonesia, yaitu, ADHI dan PTPP.

“Dalam pembangunan proyek tersebut, PTPP membentuk Joint Venture dengan ADHI dimana PTPP mendapatkan porsi pekerjaan sebesar 49%. Perolehan kedua paket proyek tersebut telah menambah nilai kontrak baru PTPP di bulan Juni untuk Paket CP S-01 dan di bulan Juli untuk Paket CP S-03C,” jelasnya.

Kedua paket proyek yang dimenangkan oleh BUMN tersebut terdiri dari paket CP S-01 untuk pengerjaan railway sepanjang 1,2 kilometer dan CP S-03C untuk pengerjaan railway sepanjang 5,8 kilometer.

Adapun pengumuman pemenang atas kedua proyek tersebut telah dilakukan pada tanggal 17 Februari 2023 untuk proyek Paket CP S-01 dan tanggal 26 Juni 2023 untuk proyek Paket CP S-03C.

“Perusahaan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan oleh Pemerintah Filipina dalam memberikan kepercayaan kepada PTPP sehingga perusahaan turut berkontribusi dalam pembangunan proyek senilai total lebih dari Rp 8 triliun tersebut,” sebutnya.

Ia menjelaskan, paket CP S-01 memiliki ruang lingkup pekerjaan yang terdiri dari pekerjaan bangunan dan teknik sipil untuk struktur viaduk Kereta Api sepanjang kurang lebih 1,2 kilometer termasuk 1 stasiun layang di Bluementritt. Paket C S-01 memiliki nilai kontrak sekitar Rp 3,1 triliun dengan masa pelaksanaan selama 4 tahun.

Sementara itu, Paket CP S-03C memiliki ruang lingkup pekerjaan yang terdiri dari pekerjaan bangunan dan teknik sipil untuk struktur viaduk Kereta Api sepanjang kurang lebih 5,8 kilometer termasuk pembangunan 2 stasiun layang di Bicutan dan Sucat. Paket C S- 03C memiliki nilai kontrak sekitarr Rp 5 triliun dengan masa pelaksanaan selama 5,5 tahun.

“Semoga dengan ditunjuknya BUMN Indonesia dalam pembangunan proyek di Filipina dapat meningkatkan dan memperkuat kerjasama bilateral antar kedua negara tersebut, yaitu Republik Indonesia dan Filipina,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Diresmikan Jokowi, PTPP ‘Penguasa’ Kereta Pertama di Sulawesi

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts