Rekan Bisnis Hotman Paris Masuk Daftar 6 Crazy Rich Baru RI

Jakarta, CNBC Indonesia – Awal tahun ini menjadi momen terpampangnya nama-nama orang superkaya atau crazy rich yang perusahaannya melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Enam orang kaya ini pun memiliki kedekatan dengan para pesohor Tanah Air sehingga menarik perhatian masyarakat.

Read More

Perusahaan yang baru tercatat sebagai emiten itu ada enam, diantaranya PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk dengan kode saham BEER, PT Mitra Tirta Buwana Tbk (SOUL), PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT), PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI), PT Citra Buana Prasida Tbk (CBPE), dan PT Hatten Bali Tbk (WINE).

BEER merupakan perusahaan yang memiliki merk minuman Cap Tikus. Bos besar perusahaan itu bernama Nico Lieke. Nico merupakan salah satu pemegang saham berstatus ultimate beneficiary owner dan juga komisaris utama perseroan.

Ia memiliki hubungan kekeluargaan dengan Audy Charles Lieke yang merupakan direktur utama perseroan. Nico diangkat menjadi komisaris utama pada 18 Agustus 2022.

Selain komisaris utama, saat ini Nico menjabat sebagai Ketua Task Force Minuman Beralkohol Nasional di Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Ketua Umum PHRI Provinsi Sulawesi Utara dan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Sulawesi Utara.

Adapun ELIT merupakan perusahaan penyedia layanan (managed service) di bidang teknologi informasi. ELIT menjadi perusahaan tercatat ketiga yang melantai di bursa tahun ini dan emiten ke-828 yang melantai di bursa.

Initial public offering atau IPO perusahaan itu menarik perhatian publik setelah pengacara kondang Hotman Paris memborong saham ELIT. Tidak cuma itu, jajaran direksi ELIT ternyata juta bukan orang sembarangan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno bahkan sampai hadir saat perusahaan ini IPO. Bukan tanpa alasan, Roestiandi Tsamanov, Komisaris Utama ELIT ternyata sahabat dekat Sandiaga Uno. Kedua pebisnis ini sudah lama kenal dan keduanya kerap kali memperlihatkan keakraban di media sosial.

Di dunia keartisan, ternyata Roestiandi dikenal sebagai mantan kekasih Naysila Mirdad. Roestiandi Tsamanov sendiri juga mempunya latar belakang pendidikan yang tidak main-main, ia adalah lulusan jurusan MEchalronic di Swiss German University (SGU).

Selanjutnya, CBPE juga menari perhatian saat IPO tahun ini karena dimiliki oleh Gaery Djohari. Gaery ditetapkan sebagai pengedali dari CBPE berdasarkan Keputusan Direksi di luar rapat pada 17 Juni 2022, berdasarkan informasi prospektus perusahaan. Gaery Djohari juga menjabat sebagai komisaris CBPE.

Berdasarkan laman resmi CBPE, Gaery merupakan WNI yang lahir di Bandung, dan berusia 46 tahun. Ia memperoleh gelar Bachelor of Science, jurusan Computer Science dari University of Southern California di United States of America pada tahun 1998.

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2022. Beliau merupakan Pemegang Saham Perseroan dan PT Sandhi Parama Nusa sejak tahun 2017 hingga sekarang.

Sementara itu, untuk emite SOUL dimiliki oleh Ardianto Wibowo dan Dokter Putri Hertiastuti. Mereka merupakan pemilik saham terbanyak dengan masing-masing porsi sebesar 30%. Sementara itu, Sri Lestari memiliki porsi 10%, Iriyanti 10%, Djoko Sriyono sebanyak 8,75%, Nindya Ayu Oktavia Ardianti Wibowo 8,75% dan Hery Gunawan Muhamad sebanyak 2,50%.

Perusahaan produsen pipa industri minyak dan gas (migas) PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) menjadi emiten kellima pada 2023. Sosok di balik SUNI adalah Soe To Tie Lin yang menjabat sebagai Komisaris Utama menggenggam sebanyak 85% saham SUNI dan Willy Johan Chandra menggenggam 15%.

Soe To Tie Lin ternyata juga menjadi pemegang saham terbesar di beberapa perusahaan, PT Sinarindo Prima sebesar 90% saham, 99% saham PT Mega Bumi Properti, dan 70% saham PT Adhi Kerani Indonesia. Johny Soeto atau Soe To Tie Lin, bukan nama baru di dunia properti apalagi sekitar 2017, dirinya menjadi salah satu ‘raja’ properti di Macau.

Terakhir, WINE melantai di BEI pada (10/1/2023) yang didirikan pada 1994 oleh Ida Bagus Rai Budarsa.

Pada saat itulah Ida mulai menjual french Rosé wine (anggur putih), yang kini menjadi produk andalan perseroan. Ida merupakan putra dari I.B. Gotama, pendiri Dewi Sri (FA Udiyana) yakni pionir penyulingan anggur yang produk andalannya adalah arak dan brem bali.

Budarsa secara resmi mendirikan PT Hatten Bali pada tahun 2000. Mengikuti jejak ayahnya, Hatten Wines pun menjadi pioneer wine di Indonesia maupun di Asia.

Budarsa telah dipilih sebagai founding member dari Asian Wine Producers Association, dan menerima penghargaan ‘Wine Pioneer of Asia’.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Alfamart Bela Karyawan, Tunjuk Hotman Paris Jadi Kuasa Hukum!

(dce)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts