Rights Issue Direstui, BTPN Mau Akuisisi 2 Perusahaan Leasing


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Bank milik grup Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) PT Bank BTPN Tbk. (BTPN) telah mengantongi restu untuk melaksanakan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu II (PMHMETD II) atau rights issue. BTPN kan menerbitkan saham sebanyak 3.095.000.000 dengan nilai nominal Rp20 per saham.

Mengutip prospektus bank, BTPN ternyata berniat untuk mengakusisi dua perusahaan pembiayaan. Sebanyak 62,4% dari dana pelaksanaan rights issue tersebut, usai dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk mengakuisisi PT Oto Multiartha (OTO). Kemudian sebanyak 37,2% akan dipakai untuk mengakusisi PT Summit Oto Finance (SOF). Keduanya perusahaan tersebut sama-sama merupakan anak perusahaan Grup Sumitomo Corporation (SC) dan SMBC.

“Harga pengambilalihan saham OTO dan SOF merupakan total valuasi berdasarkan berdasarkan laporan keuangan yang diaudit per 31 Desember 2023,” ujar Bank BTPN dalam prospektus, dikutip Jumat (15/12/2023).

Harga pengambilalihan saham OTO dan SOF juga tunduk pada mekanisme penyesuaian harga yang akan diperhitungkan berdasarkan laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada pada tanggal di akhir bulan yang jatuh 1 bulan sebelum tanggal penandatanganan akta pengambilalihan atau tanggal lain yang disepakati bersama oleh para pihak secara tertulis.

Kemudian, sebesar 0,4% dari dana hasil pelaksanaan rights issue, akan digunakan untuk modal kerja BTPN. Apabila dana hasil PMHMETD II ini melebihi nilai pengambilalihan perusahaan, maka Perseroan akan menggunakan dana tersebut untuk modal kerja.

“Apabila dana hasil PMHMETD II ini tidak mencukupi, Perseroan masih memiliki alternatif pembiayaan yang antara lain berasal dari kas internal Perseroan,” lanjut bank itu.

Adapun aksi korporasi ini telah memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar 7 Desember 2023 lalu. Namun, belum memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Maka, informasi dalam prospektus tersebut masih dapat berubah.

Tanggal pencatatan untuk memperoleh HMETD jatuh pada 7 Maret 2024. Kmeudian periode perdagangan dan pelaksanaan HMETD akan dilakukan pada tanggal 13 hingga 20 Maret 2024.

Untuk diketahui, OTO didirikan di Jakarta pada tanggal 28 Maret 1994, dengan nama PT Manunggal Multi Finance. Kemudian pada Bulan September 1995 perseroan merubah namanya menjadi PT Oto Multiartha.

Usaha utama Oto Multiartha adalah pada pembiayaan kepemilikan motor baru. OTO berfokus kepada pelanggan perorangan daripada perusahaan, dengan tujuan penyebaran risiko.

Sementara SOF didirikan tahun 1990, dengan nama PT Summit Sinar Mas Finance. Perusahaan pembiayaan ini merupakan hasil kerjasama usaha antara PT Sinar Mas Multiartha Tbk. (SMMA) dan SC. Adapun Sumitomo Corporation adalah perusahaan dagang Jepang yang terpadu (sogoshosha). Sementara SMMA merupakan lengan keuangan Sinar Mas Group.

Awalnya, Summit Sinar Mas Finance memfokuskan aktivitas usaha pada sewa guna usaha. Namun di tahun 2003 Summit Sinar Mas Finance mengubah aktivitas usahanya menjadi perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor, sekaligus mengganti namanya menjadi PT Summit Oto Finance.

Sebagai perusahaan pembiayaan yang independen, PT Summit Oto Finance tidak memiliki keterkaitan dengan pabrikan, sehingga perusahaan memiliki keleluasaan untuk membiayai semua merek motor yang tersedia di pasar.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Bank Jtrust Rights Issue 4,67 M Saham, Cari Modal Rp 1,4 T

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts