Robert Kiyosaki Pasti Happy, Bitcoin Kasih Angpao Gede!

Jakarta, CNBC Indonesia – Pasar kripto kembali melanjutkan kebangkitan pasca ‘mati suri’ beberapa waktu lalu. Kinerjanya akhir-akhir ini terpantau cemerlang seiring dengan berkurangnya tekanan di pasar keuangan global.

Read More

Pasar aset digital tersebut tampaknya tidak terpengaruh oleh pengumuman perusahaan pemberi pinjaman kripto, Genesis, yang telah mengajukan perlindungan kebangkrutan di pengadilan Amerika Serikat.

Bisa kita lihat bahwa mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar mampu mencatatkan penguatan pekan ini. Melansir data dari Coin Market Cap pukul 11:05 WIB, dalam sepekan hanya USD Coin (USDC) dan Cardano (ADA) yang mengalami koreksi itupun sangat tipis, masing-masing sebesar 0,01 dan 0,02. Sementara, Bitcoin Cs terpantau menguat.

Untuk kripto andalan Robert Kiyosaki, Bitcoin, sendiri terpantau melesat tajam 9,79% dalam sepekan terakhir, sementara dibandingkan harga kemarin masih menguat 0,87% di posisi US$ 22.761,87 atau setara dengan Rp 343.021.380,9 per koin.

Sementara Etherium (ETH) terpantau nanjak 6,3% sepekan di posisi US$ 1.622,51 atau setara dengan Rp 24.451.225,7 per koin. Asumsi kurs yang digunakan adalah posisi rupiah pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu di mana US$1 setara dengan Rp 15.070.

Berikut secara rinci pergerakan 10 koin kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar dalam sepekan hingga Minggu (22/1/2023) tengah hari.



Berdasarkan data tersebut, jika dibandingkan hari sebelumnya mayoritas kripto dengan market cap terbesar ini terpantau mengalami koreksi. Dari 8 koin hanya 2 jenis yang mengalami perlemahan yakni Cardano (ADA) dan Solona (SOL) dengan apresiasi 1,98% dan 0,53%.

Sebagai catatan, saat ini investor memang cenderung memasang mode wait and see. Meskipun data inflasi sudah mulai melandai, investor kini masih dibuat was-was kebijakan suku bunga ke depannya dan berbagai data indikator ekonomi lainnya.

Secara teknis, tren penurunan pada pasar berisiko masih terjadi. Hanya saja, sudah membaik dibandingkan pekan sebelumnya.

Belakangan data inflasi AS yang mulai mendingin seakan memberikan angin segar bagi kripto. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan inflasi berdasarkan indeks harga konsumen (IHK) periode Desember 2022 naik 6,5% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Pasar pada awalnya bereaksi positif terhadap data AS, yang menunjukkan penjualan ritel dan produksi manufaktur turun lebih dari perkiraan pada Desember.

Kemudian berbalik rugi karena komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve (Fed) AS yang memicu kekhawatiran bahwa bank sentral mungkin tidak menghentikan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.

Namun, Presiden Fed St. LouisJames Bullarddan Presiden Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan suku bunga perlu naik melampaui 5% untuk mengendalikan inflasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Dear Sobat Kripto, Ada yang Kasih Cuan Gede Nih!

(aum)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts