Jakarta, CNBC Indonesia – Pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (2/3/2024), nilai tukar rupiah ditutup di posisi Rp15.695/US$ atau terapresiasi 0,095%. Penguatan ini mematahkan tren pelemahan yang terjadi lima hari beruntun.
Namun, dalam sepekan, nilai tukar rupiah ambruk 0,67%. Pelemahan rupiah dipicu sentimen eksternal dan internal, mulai dari perkembangan di Amerika Serikat (AS) hingga capital outflow.
Pelemahan sebesar 0,67% pada pekan ini juga membuat mata uang Garuda sebagai mata uang terlemah di Asia. Sejumlah mata uang Asia bahkan mampu mencatat kenaikan signifikan seperti ringgit Malaysia.
Sumber: www.cnbcindonesia.com