Jakarta, CNBC Indonesia- Head of Economic & Research UOB Indonesia, Enrico Tanuwidjaja mengungkapkan pentingnya percepatan pendalaman pasar keuangan Indonesia sebagai strategi menarik capital inflow sekaligus menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah.
Kondisi pendalaman pasar yang kurang cepat disebut Enrico membuat pilihan bagi investor untuk menempatkan dana di Indonesia menjadi terbatas meski secara fundamental ekonomi Indonesia masih sangat baik.
UOB Indonesia memproyeksi Rupiah masih bisa menguat hingga ke bawah Rp 15.000 per Dolar AS saat capital inflow mengalir deras di masa pemangkasan suku bunga The Fed, meski demikian Bank Indonesia diperkirakan masih akan menahan level BI Rate di 6% meski FFR dipangkas.
seperti apa analisa pergerakan Rupiah? strategi apa yang dibutuhkan untuk mendorong menguat mata uang Garuda? Bagaimana juga arah kebijakan BI menyikapi kondisi ini? Selengkapnya simak dialog Safrina Nasution dengan Head of Economic & Research UOB Indonesia, Enrico Tanuwidjaja dalam Squawk Box,CNBCIndonesia (Jum’at, 26/01/2024)
Sumber: www.cnbcindonesia.com