Rupiah Balik Melemah, Dolar Kini Rp15.565, Ini Biang Keroknya


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Rupiah putar balik setelah menguat tajam sejak beberapa hari terakhir. Kini dolar Amerika Serikat (AS) bertengger di level Rp15.565 akibat sentimen negatif dari global, khususnya AS.

“Karena faktor utamanya sentiment dari global terutama isi dari fed meeting minute yang terakhir,” ungkap Global Markets Economist Bank Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto kepada CNBC Indonesia, Rabu (22/11/2023).

The Fed merilis risalah untuk pertemuan FOMC pada Oktober lalu pada Selasa waktu AS atau Rabu dini hari waktu Indonesia. Risalah FOMC menunjukkan jika pejabat The Fed akan lebih berhati-hati dalam menentukan kebijakan suku bunga. Ada isyarat kenaikan suku bunga jika upaya untuk mengendalikan inflasi goyah. Untuk diketahui target The Fed perihal inflasi yakni 2%.

Dilansir dari CNBC International, The Fed mengatakan kebijakan harus tetap “membatasi” sampai data menunjukkan inflasi berada pada jalur yang meyakinkan untuk kembali ke sasaran bank sentral sebesar 2%.

“Kebijakan The Fed masih akan restriktif dan mereka juga kelihatannya belum akan melakukan kebijakan penurunan suku bunga dalam waktu dekat. Ini yang jadi momentum buat investor untu melakukan profit taking dahulu di pasar emerging market seperti Indonesia,” paparnya.

Dari dalam negeri, Myrdal mengatakan importir mulai memasok dolar AS untuk kebutuhan ke depan. “Jadi ada faktor juga dari permintaan untuk kebutuhan impor juga, terutama karena sekarang kan udah periode akhir bulan November juga,” terang Myrdal.

Dalam waktu dekat, dolar AS dipekirakan bergerak ke level Rp16.200 dan akhir tahun menuju Rp15.500.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Mengukur Ketahanan Rupiah Terhadap Dolar AS

(mij/mij)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts