Jakarta, CNBC Indonesia – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat simpanan valuta asing (valas) naik di tengah tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Per September 2023, dana pihak ketiga (DPK) valas naik 7,8% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 1.205 triliun. Secara kuaratalan tabungan valas juga naik 4,7% yoy.
Adapun per September 2023, tabungan valas menyumbang 17,22% terhadap total DPK. Secara total dana simpanan di bank naik 6,4% yoy menjadi Rp 8.203 triliun.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan bahwa pertumbuhan valas di luar dugaan. Pertumbuhan tabungan valas per September 2023 justru naik lebih cepat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Dengan demikian likuiditas valas hingga akhir kuartal III-2023 sebesar 80,83%. “Ini menandakan likuiditas valas di pasar domestik cukup kuat cukup memberi tambahan kredit ke sektor riil kalo diperlukan,” katanya dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (3/11/2023).
Sementara itu, hari ini rupiah ditutup menguat terhadap dolar AS dan semakin mendekati level Rp15.700. Hal ini merupakan respons positif pasar atas keputusan the Fed menahan suku bunga acuan.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup di angka Rp15.725/US$ atau menguat 0,79%. Hal ini melanjutkan tren penguatan kemarin yang juga ditutup menguat 0,50%. Posisi ini juga menjadi yang terkuat sejak 17 Oktober 2023.
Indeks dolar AS (DXY) pada pukul 15.08 WIB melemah sebesar 0,03% menjadi 106,08. Angka ini lebih rendah dibandingkan penutupan perdagangan kemarin (2/11/2023) yang berada di angka 106,12.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Rupiah Terkena Efek The Fed, Bikin Dolar Tembus Rp 15.500
(mkh/mkh)
Sumber: www.cnbcindonesia.com